MANAGED BY:
KAMIS
30 MARET
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

BANUA

Rabu, 22 Desember 2021 18:57
LUCUT..!! Sekolah Jadi Langganan Banjir
TERENDAM: Kondisi di SDN Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara yang masih terendam banjir di bulan Desember 2021. | Foto: Arifin For Radar Banjarmasin

BARABAI - Dua sekolah di Hulu Sungai Tengah (HST) jadi langganan banjir saat musim hujan. Selain mengajar, para guru juga dibuat sibuk mengamankan dokumen sekolah dan membersihkan lumpur sisa banjir.

Dua sekolah tersebut yakni SDN 3 Mandingin, Kecamatan Barabai dan SDN Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Tengah. Letak geografis dua sekolah ini memang berada di dataran rendah.

SDN 3 Mandingin dekat dengan aliran Sungai Barabai, sedangkan SDN Sungai Buluh dekat dengan rawa. SDN Sungai Buluh menjadi sekolah yang paling lama terendam.

Guru SDN Sungai Buluh, Arifin mengatakan hingga Selasa (21/12) sekolahnya masih terendam. Sekolah ini sudah terendam sejak 1 Desember lalu. Artinya sudah 21 hari sekolah digenangi air. "Para siswa sampai harus mengerjakan soal penilaian akhir semester di emper rumah warga beralas terpal," kisahnya.

Selain berada di dataran rendah, Arifin menjelaskan jarak sekolahnya dengan sungai kurang lebih 50 meter. Air yang merendam sekolah juga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Biasanya dalam kurun waktu satu bulan air baru surut. Itupun jika tidak turun hujan lagi.

"Kalau cuaca cerah ada penurunan air. Tapi kalau hujan turun ya air kembali naik," jelasnya.

Jika banjir sudah surut, para guru harus membersihkan sisa lumpur. Kisah yang sama juga dialami para guru di SDN 3 Mandingin. Sekolah ini notabene masih berada di perkotaan Barabai. Namun menjadi langganan banjir. Bulan November tadi sekolah ini sudah 5 kali kebanjiran.

"Lucut (bahasa Banjar artinya: lelah) baru dibersihkan sudah kebanjiran lagi," kata Guru SDN 3 Mandingin, Fahriadi. Ketinggian air saat banjir di sekolah ini bisa sampai 2 meter. Untuk itu tiap kali hujan lebat mengguyur kota Barabai para guru dibuat was-was, takut jika banjir merendam sekolah.

"Jadi buku pelajaran ada yang kita selamatkan dengan cara dibawa ke rumah dan dokumen dinaikkan ke atas lemari," kisahnya. Tiap kali banjir para siswa terpaksa diliburkan.

Sudah jadi langganan banjir, lantas bagaimana mitigasinya? Plt Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar menjelaskan mitigasi bencana yang lebih komprehensif atas kejadian banjir yakni: pengamanan dokumen penting, elektronik, untuk mengurangi kerugian besar seperti banjir awal Januari lalu.

Untuk mitigasi jangka pendek yakni: pemetaan sekolah terdampak, pembinaan sekolah agar lebih siap dalam pengamanan dokumen dan peralatan sekolah, serta pembentukan desain komunikasi early warning system yang lebih baik.

Sedangkan mitigasi jangka panjang yakni: evaluasi konstruksi sarana prasarana pada sekolah yang terpetakan sebagai langganan terdampak banjir, dengan sistem konstruksi yang lebih baik. "Misal semua ruang kelas berada di lantai dua dengan basemen di lantai satu," jelasnya.

Namun yang perlu diingat tidak semua sekolah di HST bertingkat. Jadi evaluasi konstruksi sarana prasarana hanya bisa dilakukan bagi sekolah yang bertingkat saja. Lantas apakah ada kendala dalam mitigasi ini?

"Kendala teknis tentu kemampuan keuangan Pemerintah HST yang sangat terbatas, sehingga peran dan perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Pusat menjadi harapan kami untuk berkolaborasi dan memberi dukungan," pungkasnya.

Sebagai gambaran pada banjir Januari 2021 lalu jumlah sekolah yang terdampak sekitar 167 sekolah. Data Dinas Pendidikan HST menyebut untuk banjir bulan November 2021 tadi SMP 13 sekolah, SD 32 sekolah dan PAUD 41 sekolah. (mal)


BACA JUGA

Rabu, 29 Maret 2023 11:31

Gaya Hedon Polwan Kalsel Disorot, Teman Sejawat: Orangnya Sangat Sederhana

 Akpol Banua tengah disorot netizen. Dia adalah AKP Agnis Juwita…

Rabu, 29 Maret 2023 11:28

Buka Sebelum Waktunya, Belasan Warung di Banjarbaru Ditertibkan

Belasan warung dan tempat makan di Kota Banjarbaru kedapatan melanggar…

Rabu, 29 Maret 2023 11:26

Sambang Lihum “Kebanjiran” Pasien, Direktur: Caleg Gagal Rawan Depresi

Tahun ini Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum kebanjiran pasien.…

Rabu, 29 Maret 2023 11:24

1.200 Hektare Diserobot Perusahaan Sawit, Warga Simpang Nungki Minta Ganti Rugi

 Sejumlah perwakilan masyarakat desa Simpang Nungki Kecamatan Cerbon Batola mendatangi…

Rabu, 29 Maret 2023 11:23

Sudah 26 Pelanggaran Perda Ramadan di HSS

Satpol PP Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menemukan puluhan pelanggar…

Rabu, 29 Maret 2023 11:21

Pembalap Liar Bakal Dimejahijaukan

Belum genap sepekan puasa, Satlantas Polres Tanah Laut (Tala) telah…

Rabu, 29 Maret 2023 11:18

Buruh Banua Tolak Permenaker

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian…

Rabu, 29 Maret 2023 11:16

Pajak Progresif Bakal Dihapus, Balik Nama Kendaraan Bakal Tanpa Biaya

 Sejumlah daerah sudah menghapus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)…

Rabu, 29 Maret 2023 11:15

Tak Bisa Tarawih karena Banjir: 7 Desa di Jejangkit Terendam

 Tujuh desa di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala dilanda banjir.…

Rabu, 29 Maret 2023 11:12

500 Hektare Lahan Pertanian Padi di HSS Terendam Banjir

 Akibat banjir yang terjadi akhir pekan tadi, ratusan hektare lahan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers