Gerakan Anak Muda, Kumpul Donasi dari Anak Nongkrong di Kafe

- Sabtu, 25 Desember 2021 | 10:04 WIB
AKSI SOSIAL: Volunteer Sesama Movement rutin membagikan makanan gratis kepada pejuang nafkah di jalanan di wilayah Banjarbaru. | Foto: Sesama Movement for Radar Banjarmasin
AKSI SOSIAL: Volunteer Sesama Movement rutin membagikan makanan gratis kepada pejuang nafkah di jalanan di wilayah Banjarbaru. | Foto: Sesama Movement for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Terbentuk sejak medio tahun 2019 lalu. Sesama Movement kini berupaya terus menggelar aksi-aksi atau kegiatan sosial, khususnya di wilayah Banjarbaru.

PIC Program dan Media Sesama Movement, Nadya mengatakan jika kelompoknya ini bukanlah komunitas atau organisasi. Melainkan ia menyebut bahwa Sesama Movement adalah gerakan anak muda.

"Kita ini mulanya terbentuk karena kesamaan keinginan untuk menggelar program-program sosial. Di awal-awal itu kami fokusnya di bidang pendidikan, dan bersyukur kini sudah melebar ke sektor lainnya," katanya.

Mahasiswa Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP ULM ini pun menginformasikan jika di Sesama Movement sebetulnya tak ada sistem keanggotaan. Melainkan hanya ada sistem volunteering atau kerelawanan.

Lantas apa saja kegiatan yang sudah digalakkan Sesama Movement? Nadya bercerita jika sejak kurang lebih dua tahun terakhir ini ada sejumlah aksi yang dilakukan.

"Karena pandemi, rata-rata orientasi gerakan kita adalah terkait penanggulangan pandemi ini. Tapi kita fokus pada aksi sosial yang berorientasi pada dampak pandemi itu," tambahnya.

Ia mencontohkan yang masih digalakkan adalah program Bar On The Street. Gerakan ini ujar Nadya mencoba membantu pejuang nafkah di jalanan dengan cara berbagai makanan gratis.

"Kita ketahui bersama kalau dampak pandemi ini benar-benar melebar kemana-mana. Ya kita penginnya meski tidak begitu besar, namun gerakan kita minimal bisa memberikan semangat kepada sesama yang membutuhkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Sesama Movement juga pernah menggelar aksi untuk kesejahteraan hewan jalanan yang terdampak kebijakan PPKM. Yang mana saat itu mereka memberi makan gratis kucing-kucing di jalanan Banjarbaru.

"Karena saat itu kita melihat ada beberapa kucing jalanan yang ikut terdampak PPKM, soalnya kan warung makan tutup, nah sedangkan cukup banyak kucing yang berharap makan dari warung-warung ini," katanya.

Lalu, apa yang membedakan Sesama Movement dengan kelompok atau gerakan sejenis lainnya? Nadya sendiri menjawab bahwa ia dan rekan-rekannya selalu berusaha menghadirkan gerakan yang kental atau sarat akan anak mudanya.

"Kita berusaha ingin membuktikan bahwa anak muda itu bisa berbuat dan bermanfaat dengan cara atau bahasanya sendiri. Nah itulah yang coba kami galakkan, bagaimana program itu kental akan anak mudanya," katanya.

Misalnya Nadya mencontohkan bahwa pihaknya pernah menggelar program berbagi kepada anak yatim piatu. Konsep yang dibangun kata Nadya adalah mengajak anak-anak muda yang suka nongkrong di kafe untuk bisa berbagai dengan penerima manfaat.

"Saat itu kita bekerja sama dengan kafe-kafe yang marak dikunjungi anak muda untuk nongkrong. Nah dari mereka nongkrong, sebagian disisihkan untuk donasi," tuntasnya. (rvn/yn/bin)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X