BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin menegaskan pada malam pergantian tahun takkan ada penyekatan atau razia kartu vaksin di jalan raya. Seperti yang terjadi di kabupaten tetangga baru-baru tadi.
Meski demikian, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengimbau, demi kebaikan bersama, warga kota diharapkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Lalu, bagi warga yang belum bervaksin diharapkan untuk bervaksin.
"Agar target herd immunity pada akhir tahun ini bisa dicapai. Saat ini, capaian vaksinasi baru menyentuh angka 74,47 persen," sebutnya.
Lebih jauh, Ibnu mengatakan, razia bukti vaksinasi sebenarnya sudah dilaksanakan. Tapi melalui aplikasi Peduli Lindungi.
Sejauh ini, sasarannya adalah warga yang hendak mendatangi objek wisata, mal dan hotel.
"Penerapan aplikasi Peduli Lindungi ini sangat penting. Saya berharap siapa pun nantinya yang mau berbelanja ke mal atau mendatangi fasilitas publik, wajib menunjukkan kartu vaksin atau memindai Peduli Lindungi," harapnya.
Menurutnya, memang diperlukan aturan yang bersifat memaksa. Meskipun harus melalui berbagai perdebatan.
"Ada yang bilang memaksa orang untuk divaksin adalah pelanggaran HAM. Saya rasa justru bukan. Malah sebaliknya, yang tidak bervaksin itu yang melanggar HAM. Kan kasihan, orang bisa terpapar virus," tekannya.
Ibnu kembali menekankan, meski terjadi penurunan penularan, ia meminta agar warga tidak gampang terlena.
Lebih-lebih, baru-baru ini ia menerima informasi bahwa ada satu pasien corona yang meninggal dunia. Padahal, hampir sebulan tak ada kasus baru.
"Ini peringatan, masyarakat juga harus tahu. Bukan untuk menakut-nakuti. Jadi, mari sama-sama menjaga lingkungan sekitar dengan baik. Kemudian tetap terapkan prokes ketat," imbaunya.
Senada dengan yang diungkap Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi. Ia menegaskan, tidak ada razia kartu vaksin pada momen pergantian tahun.
Namun, menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 Banjarmasin itu, dinkes tetap akan memfasilitasi warga yang ingin bervaksin saat malam pergantian tahun.
