BANJARMASIN - Musim hujan turut memberikan pengaruh signifikan terhadap pasokan dan harga bahan pangan. Hal ini diakui Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, H Birhasani. Menurutnya, kenaikan harga bahan pangan, terutama sayuran, bawang, dan cabe rawit diakibatnya tingginya curah hujan.
"Ketika musim hujan, banyak petani gagal panen. Akibatnya, pasokan pangan jadi minim, sehingga membuat harga jualnya melejit tinggi," sebut Birhasani.
Ditambahkan Birhasani, khusus komoditi cabe rawit memang tahun ini terbilang yang tertinggi harganya. "Cabe rawit yang mulanya dijual Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, sekarang naik hingga 50 persen. Yakni, menjadi Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram," ujarnya.
Selain berdampak pada panen petani, hal ini juga diperparah dengan cuaca buruk. Alhasil, proses pengiriman bahan pangan dari Pulau Jawa ke Kalsel terganggu.
"Banyak kiriman pangan yang bahkan tertunda beberapa hari. Akibatnya, ketika sampai di Banjarmasin, pangan yang dikirim dari Pulau Jawa sudah membusuk. Pemasok dan pedagang jadi rugi," paparnya.
Namun demikian, Birhasani memprediksi harga bahan pangan akan kembali normal. "Mudah-mudahan, musim hujan mereda di awal tahun depan. Sehingga, pasokan dan harga pangan di Kalsel bisa normal lagi," tandasnya. (oza/yn/bin)