TKW Tapin Lumpuh di Arab: Telantar di Jalan, Akhirnya Berhasil Dipulangkan

- Senin, 27 Desember 2021 | 09:32 WIB
AKHIRNYA PULANG: Norainah saat tiba di Bandara Syamsudin Noor, Sabtu (25/12). Wanita berusia 58 tahun ini akhirnya kembali ke Banua, setelah sebelumnya ditemukan lumpuh di jalanan Arab Saudi. | FOTO: BP2MI BANJARBARU for RADAR BANJARMASIN
AKHIRNYA PULANG: Norainah saat tiba di Bandara Syamsudin Noor, Sabtu (25/12). Wanita berusia 58 tahun ini akhirnya kembali ke Banua, setelah sebelumnya ditemukan lumpuh di jalanan Arab Saudi. | FOTO: BP2MI BANJARBARU for RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dengan kondisi lemah dan hanya berbaring di ranjang, seorang tenaga kerja wanita asal Tapin, Norainah, Sabtu (25/12) tiba di Bandara Syamsudin Noor. Wanita berusia 58 tahun ini akhirnya kembali ke Banua, setelah sebelumnya ditemukan lumpuh di jalanan Arab Saudi.

Pemulangan Norainah difasilitasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banjarbaru Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah, usai mereka menerima informasi dari Tim Pelayanan dan Pelindungan (Yanlin) KJRI Jeddah terkait adanya pekerja migran asal Kalsel yang ditemukan lumpuh.

Kepala UPT BP2MI Banjarbaru, Amir Hakim Abdi Sihotang mengatakan, berdasarkan informasi dari KJRI Jeddah, ketika ditemukan lumpuh di jalan pada Januari 2021, Norainah yang merupakan warga Desa Sei Rutas Hulu, Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapin langsung dibawa dan dirawat di Rumah Sakit King Abdul Azis Makkah.

"Menurut petugas medis yang menemukan, kondisi lumpuh Norainah disebabkan oleh patah tulang," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, setelah menjalani perawatan sejak Januari, kondisi Norainah cukup membaik walaupun masih tidak dapat bergerak dan tidak mampu berkomunikasi. "Melihat kondisinya membaik, dia telah memungkinkan untuk keluar dari rumah sakit," ungkapnya.

Lanjutnya, KJRI Jeddah kemudian menjadwalkan fasilitasi pemulangan Norainah ke Indonesia pada 10 Desember 2021. Namun, karena adanya hambatan pada proses validasi rekam biometrik/sidik jari pada saat menjalani prosedur keimigrasian di Arab Saudi pemulangan pun ditunda.

Fasilitasi pemulangan dari Arab Saudi ke Indonesia akhirnya dapat dilaksanakan dengan pendampingan petugas KJRI Jeddah pada Kamis (16/12) dan selanjutnya Norainah menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Jakarta. Sebelumnya dia juga telah menjalani RT-PCR dengan hasil negatif.

"Usai dirawat, pada Sabtu (25/12) dia dipulangkan dari Jakarta ke daerah asalnya di Tapin dengan pendampingan petugas medis dan prosedur medis yang diperlukan," jelas Amir.

Dia menuturkan, selama proses pemulangan dari Jakarta ke Banjarmasin, UPT BP2MI Banjarbaru senantiasa berkoordinasi dengan kantor pusat BP2MI, UPT BP2MI Jakarta dan UPT BP2MI Serang untuk memastikan pelayanan dan penanganan terbaik kepada Norainah.

Adapun untuk pemulangan ke daerah asal, Amir menyampaikan, UPT BP2MI Banjarbaru bersinergi dengan Pemprov Kalsel melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel.

"Kami juga bersinergi dengan Dinas Tenaga Kerja Tapin, Pemerintah Kecamatan Candi Laras Selatan, Pemerintah Desa Sei Rutas Hulu dan Angkasa Pura," ucapnya.

Dia mengucapkan terima kasih semua pihak yang terlibat dalam fasilitasi pemulangan Norainah ke daerah asalnya. "Sinergi ini merupakan wujud kehadiran negara dalam melayani dan melindungi setiap TKI," ucapnya.

Sementara itu, terkait kenapa Norainah bisa mengalami patah tulang hingga lumpuh di Arab Saudi, Kasi Perlindungan pada UPT BP2MI Banjarbaru, Fachrizal menuturkan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari KJRI Jeddah.

"Info dari KJRI Jeddah saat ditemui yang bersangkutan dalam keadaan lumpuh dan tidak dapat berkomunikasi, sehingga belum bisa dimintai keterangan," tuturnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X