BANJARMASIN - Darah kembali tumpah. Kali ini, korbannya pemuda berusia 17 tahun berinisial MP. Warga Jalan Tembus Mantuil itu dilarikan ke Rumah Sakit Islam setelah tubuhnya berkali-kali ditusuk.
Perkelahian ini terjadi Minggu (26/12) dini hari. Di sebuah kafe bernama Pondok Party di Jalan Sudirman.
Ternyata, kafe di samping kantor gubernur lama itu memang kerap menjadi lokasi keributan.
"Jam bukanya juga tak wajar. Musik yang diputar jedag-jedug. Suasananya juga remang," kata warga yang menolak namanya dikorankan, kemarin (28/12).
"Herannya, sudah sering kejadian, tapi terkesan dibiarkan," tambahnya.
Perkelahian berdarah ini juga menjadi perhatian Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Dia berjanji akan menyuruh Satpol PP turun ke lokasi.
"Memang ada laporan soal kafe yang buka melebihi jam operasional dan memutar musik nyaring-nyaring," ujarnya di Balai Kota, kemarin.
Ditegaskannya, kafe atau warung makan tak boleh memutar musik disko seperti tempat hiburan malam (THM).
"Paling tidak, ini informasi awal. Akan saya sampaikan ke Satpol PP. Soal sanksi, bisa ditutup," tambahnya.
Diingatkannya, saat ini Banjarmasin masih dalam status PPKM level 2. Artinya ada pembatasan waktu bagi pelaku usaha.
Tapi ia menyadari, di lapangan aturan itu kurang ditegakkan. "Walau rutin patroli, tak semua tempat bisa dirazia," ujarnya.
Langsung Ditutup Saja
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin mengatakan, selama dua hari terakhir mereka rutin berpatroli di kawasan Pasar Lama.
Tapi seusai insiden, Pondok Party yang menjadi lokasi perkelahian berdarah itu tak kunjung buka. "Kami akan terus memantau perkembangannya," ujarnya kemarin.