Terkena abrasi, kerusakan jalan di Gang Gandapura di Kecamatan Banjarmasin Selatan kian menjadi-jadi. Korbannya sudah banyak.

***

BANJARMASIN - Jalan ambles itu terjadi di RT 28 RW 02 Kelurahan Kelayan Selatan. Semakin parah sejak setengah tahun terakhir.

Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (29/12) siang, dari tiga meter lebar jalan, setengahnya sudah miring ke arah sungai. Panjangnya sekitar lima meter.

Dalam hitungan meter memang tak seberapa. Tapi korbannya sudah banyak.

Sekarang, Gang Gandapura hanya bisa dilintas sepeda motor. "Sebelum dipasangi pagar pembatas, ada mobil yang memaksa lewat. Terperosok dan hampir terguling," tutur warga yang tinggal di samping bagian jalan yang ambles, Hamdanah.

Menurut perempuan 53 tahun ini, kerusakan sudah terjadi selama bertahun-tahun. "Awalnya cuma aspal pecah dan retak. Semakin membesar, miring dan akhirnya ambles," jelasnya.

Kondisinya kian membahayakan ketika permukaan sungai sedang pasang. Air naik menggenangi jalan.

Bagian yang rusak pun tak terlihat karena tertutupi genangan. Sudah banyak yang terperosok.

Setelah dikeluhkan warga, sepekan yang lewat, pemko memasang pagar pembatas.

Warga lainnya, Anang Tahmid menceritakan, jalan itu rusak gara-gara keluar masuk angkutan pasir dan kayu.

"Sewaktu masih bagus, jalan ini ramai dilalui pikap pasir dan kayu. Karena bisa menjadi jalan alternatif menuju Lingkar Dalam Selatan," ungkapnya.

"Kami tak bisa melarang-larang. Karena jalan ini milik bersama. Kami hanya bisa meminta para sopir untuk tidak mengebut. Karena di sini banyak anak-anak," tutup lelaki 52 tahun itu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Chandra menjanjikan, jalan di sana akan diperbaiki pada tahun 2022.

"Perencanaannya kami masukkan tahun ini. Tahun depan dilelang. Secepatnya dikerjakan," janjinya.

"Perbaikannya nanti sepanjang 500 meter. Dari pengaspalan hingga penyiringan. Nanti memakai batu gunung," jelasnya.

Anggaran yang diperlukan ditaksir mencapai Rp2,4 miliar.

Soal penyebab, Chandra menyebut abrasi. Penggerusan daratan oleh arus sungai. Diperparah oleh banjir rob beberapa waktu lalu.

"Beberapa jalan yang berada di pinggir sungai sangat berpotensi mengalami abrasi dan ambles," pungkasnya. (war/fud)