Miris dan ironis. Dari banyaknya mobil mewah yang seliweran di jalan Kalsel, ternyata hanya satu yang berplat nomor DA. Selebihnya bernomor plat luar. Alhasil pajak kendaraan bermotor (PKB) yang harusnya bisa banyak masuk ke kas daerah, akhirnya nihil.
Plt. Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah Bakeuda Kalsel, Deddy Shandy Z membeberkan, mobil mewah yang menggunakan plat DA adalah berjenis Lamborghini tahun pembuatan 2018.
Nilai pajak yang disetorkan mobil mewah ini nilainya mencapai Rp128.627.300. Pemprov Kalsel juga meraup untung saat mobil ini melakukan balik nama dari daerah asal luar Kalsel. Nilainya bahkan mencapai Rp1 miliar. “Dari catatan kami hanya mobil ini yang berplat DA dan menjadi pemasukan kas daerah dari PKB nya,” sebut pria yang akrab disapa Didhot itu.
Dia menyayangkan, para pemilik kendaraan mewah tak melakukan balik nama dengan berplat nomor Kalsel. Padahal, mobil-mobil mewah ini dioperasikan di Kalsel. “Kan sayang kalau pajaknya masuk ke provinsi lain. Kita tak dapat apa-apa,” imbuhnya.
Didhot menyebut, ada sekitar 20 unit mobil mewah yang ada di Kalsel dengan plat nomor luar. Tentu saja, potensi PKB nya besar jika masuk ke kas daerah. Belum lagi, jika balik nama yang potensi pemasukannya bertambah besar. “Kami sangat menyayangkan ini,” tukasnya.
Tak hanya mobil mewah, dia juga menyayangkan banyak moge yang masih berplat luar Kalsel. Padahal, mereka juga mengaspal di Kalsel dan menikmati fasilitas jalannya. “Ini berhubungan dengan kesadaran dan keikhlasan. Kalau mau untuk membangun banua, harusnya pajaknya bayar di sini,” imbuhnya.
Menurutnya, hal ini karena ada anggapan berplat luar Kalsel memiliki prestise dan bisa laku tinggi saat dijual kembali. Akhirnya banyak yang enggan melakukan balik nama. “Ada juga yang menganggap ketika dijual harganya akan anjlok. Padahal nilai jual sesuai kondisi kendaraan dan tahun,” ujarnya.
Soal masih banyaknya pemilik kendaraan mewah yang tak melakukan balik nama, disorot Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel. Mereka bahkan menyarankan agar dilakukan razia terhadap plat luar Kalsel.
Menurut Kepala BPKP Kalsel Rudy M Harahap jika rutin digelar razia akan banyak yang balik nama. Tak hanya mobil mewah, tapi kendaraan lain pun akan mengikuti.
Disebutkannya, jka mobil plat luar daerah dibiarkan terus beroperasi dalam jangka waktu lama. yang dirugikan adalah daerah setempat. Pasalnya, dari pajak kendaraan ini lah untuk membiayai infrastruktur di daerah. “Ya dirugikan daerah. Jalannya dipakai, pajaknya masuk ke daerah lain,” ujarnya. (mof/by/ran)