INGAT YA..!! Hampir Semua Wilayah di Kalsel Berpotensi Longsor

- Selasa, 18 Januari 2022 | 13:14 WIB
RAWAN: Rumah warga di Desa Malinau Kecamatan Loksado rusak akibat tanah longsor, (11/11). | FOTO: BPBD HSS FOR RADAR BANJARMASIN
RAWAN: Rumah warga di Desa Malinau Kecamatan Loksado rusak akibat tanah longsor, (11/11). | FOTO: BPBD HSS FOR RADAR BANJARMASIN

 Sejumlah daerah di Banua patut waspada dengan potensi bencana tanah longsor. Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Sekdaprov Roy Rizali Anwar telah mengeluarkan surat edaran terkait informasi peta prakiraan gerakan tanah dan antisipasi bencana tanah longsor di wilayah Kalimantan Selatan.

Surat edaran tertanggal 11 Januari 2022 tersebut ditujukan kepada Kepala Pelaksana BPBD kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Dalam surat itu, Roy menyampaikan beberapa informasi, sekaligus meminta bantuan dan kerjasama BPBD kabupaten/kota untuk menindaklanjuti surat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2021, perihal peta prakiraan gerakan tanah untuk mengantisipasi dan mitigasi bencana longsor pada musim hujan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Roy menuturkan, berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah, diperkirakan ada 16 kecamatan di lima kabupaten yang memiliki potensi tinggi gerakan tanah/tanah longsor. Serta, ada 56 kecamatan di 12 kabupaten/kota yang memiliki potensi menengah (lihat grafis).

Melihat prakiraan itu, BPBD kabupaten/kota diminta bekerjasama dengan lembaga/instansi terkait dan masyarakat agar segera melakukan patroli serta pengecekan ke wilayah rawan bencana yang berpotensi tanah longsor tinggi sesuai peta, dalam rangka peringatan dini dan kesiapsiagaan bencana.

Kemudian, berkoordinasi dengan BMKG agar selalu mendapatkan update informasi ancaman dan melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini sampai kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang risiko tinggi.

Selain itu, Roy menyampaikan, informasi mengenai potensi ancaman bencana berbasis cuaca dapat diakses melalui website signature.bmkg.go.id dan untuk pemutakhiran peta potensi gerakan tanah yang diupdate setiap bulannya dapat diakses melalui tautan VSI.esdm.go.id.

Melalui surat edaran, Roy juga meminta BPBD kabupaten/kota mempublikasikan dan menyebarluaskan informasi potensi bencana kepada seluruh masyarakat dan lembaga dalam upaya mitigasi bencana serta melaporkan secara berkala ke BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Lalu, mengaktifkan Posko Siaga Bencana oleh BPBD kabupaten/kota untuk melaksanakan pemantauan, pengamatan lapangan, pelaporan dan koordinasi penanganan operasional pada saat kejadian bencana.

“Apabila terjadi bencana, BPBD kabupaten/kota agar pada kesempatan pertama dapat melaporkan setiap kejadian bencana ke Pusdalops BPBD Provinsi Kalimantan Selatan,” tulis Roy dalam surat edaran.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Solhan mengaku pihaknya sudah menerima surat edaran terkait informasi peta prakiraan gerakan tanah dan antisipasi bencana tanah longsor dari Pemprov Kalsel.

Di Banjar sendiri ada enam kecamatan yang memiliki potensi gerakan tanah. Yakni, Aluh-Aluh, Aranio, Astambul, Karang Intan, Paramasan dan Sungai Pinang.

Terkait hal itu, Solhan menyampaikan, BPBD Banjar sudah membentuk Satgas Bencana. “Di satgas ini bergabung dengan relawan serta dinas terkait,” ucapnya.

Ditambahkannya, pihaknya juga selalu siap siaga dan melakukan pemantauan di daerah-daerah yang diprediksi atau dirakirakan terjadi bencana. “Kami selalu berkoordinasi dengan kecamatan untuk informasi dan antisipasi. Pusdalops juga siaga 24 jam,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X