Waspada..!! Omicron Sudah Dekat di Kalsel

- Senin, 24 Januari 2022 | 13:02 WIB

 Virus corona varian baru: Omicron terus bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, dikabarkan sudah masuk di Kalimantan Barat (Kalbar). Dengan begitu, ancamannya semakin mendekati Kalimantan Selatan.

Melihat perkembangan ini, masyarakat di Banua sudah harus waspada. Sebab varian ini diketahui tingkat penularannya lebih cepat, dibandingkan Covid-19 varian sebelumnya. Namun, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, HM Muslim memastikan, sampai saat ini belum ditemukan varian Omicron di Kalsel.

Dia menyebut, berdasarkan sampel dari temuan kasus baru di Kalsel yang dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes RI di Jakarta, belum ada yang dinyatakan Omicron. Meskipun demikian, lanjut Muslim, berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi kemungkinan munculnya gelombang Omicron.

Di sektor hulu, dia menuturkan, pintu-pintu masuk menuju Kalsel terus diskrining. Termasuk juga tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan menjalankan 5M dan 3T. Sedangkan di sektor hilir, Muslim mengatakan, setiap daerah di Kalsel diminta melakukan persiapan mulai dari oksigen, obat-obatan hingga rumah karantina atau isolasi terpusat.

Dia mengaku, Pemprov Kalsel juga sudah menyampaikan ke Bupati dan Wali Kota melalui edaran dari Gubernur agar menyiapkan fasilitas-fasilitas di rumah sakit. “Seperti,ruang isolasi, ruang ICU. Kalau perlu, ditambah 30 sampai 40 persen dari kapasitas,” katanya.

Dijelaskan juga oleh HM Muslim, berdasarkan laporan yang didapat untuk kasus Omicron ini tingkat morbidity (kesakitan) dan mortability (kematian)-nya rendah. “Tetapi penularannya cepat. Makanya disiapkan saja isoter lagi,” terangnya. Dia juga mengingatkan, agar seluruh kabupaten kota di Kalsel tetap menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. “Vaksinasi kita kejar terus, termasuk booster,” pintanya.

Sementara itu, kasus Omicron di Indonesia terus bertambah. Hingga Ahad, 23 Januari 2022, kasusnya sudah mencapai 1.369 atau bertambah 208 dibanding hari sebelumnya yang mencapai 1.161 kasus. Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut, sebanyak 840 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, 311 kasus transmisi lokal, dan sisanya 218 kasus dalam pemeriksaan epidemiolog. “Dari total itu, yang aktif 558,” katanya.

Menurut Nadia, saat ini para pasien Covid-19 varian Omicron tersebar di RSPI Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Seluruh pasien, kata dia, hanya mengalami gejala ringan. “Biasanya gejala ringan dan hilang dalam 2 sampai 4 hari,” ujar Nadia.

Masuknya varian Omicron di Indonesia membuat kurva penularan Covid-19 di Indonesia kembali merangkak naik. Per 22 Januari 2022, jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 3.205 pasien. Padahal, sebelum Omicron terdeteksi masuk Indonesia pada Desember 2021, rata-rata penambahan kasus harian di Tanah Air berada di bawah angka 300 usai gelombang varian Delta melandai.

Berbagai kajian menyatakan bahwa varian Omicron bisa menular lebih cepat dibanding varian sebelumnya. Akan tetapi, gejala yang ditimbulkan varian ini dinilai lebih ringan. Angka kematian dan rawat inap akibat varian ini pun lebih rendah.

Meski begitu, varian Omicron telah membuat dua orang pasien Covid-19 meninggal pada Sabtu, 22 Januari 2022. Satu kasus Omicron merupakan transmisi lokal dan meninggal di Rumah Sakit Asih Ciputat dan satu pasien lain merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Hal itu menjadikan kasus pertama kematian akibat Covid-19 dari varian Omicron. (ris/by/ran)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X