Sejumlah Sekolah Minta PTM 100 Persen

- Senin, 24 Januari 2022 | 13:12 WIB
KONDUSIF: Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Melihat kasus Covid-19 di Kalsel terus melandai, sejumlah SMA/SMK meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar 100 persen. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
KONDUSIF: Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Melihat kasus Covid-19 di Kalsel terus melandai, sejumlah SMA/SMK meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar 100 persen. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Melihat kasus Covid-19 di Kalsel terus melandai, sejumlah SMA/SMK meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar 100 persen. Karena saat ini siswa yang masuk masih dibatasi 50 persen.

Salah satu sekolah yang menginginkan agar PTM dilaksanakan 100 persen ialah SMAN 1 Martapura. Kepala sekolahnya, Eko Sanyoto mengaku sudah mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel untuk membahas hal ini. “Saya sudah berkoordinasi dengan Disdik agar PTM dilaksanakan 100 persen,” kata Eko kepada Radar Banjarmasin. Dia menyebut, pihaknya mengusulkan agar PTM digelar 100 persen agar proses belajar berjalan efektif. “Kalau PTM 50 persen tidak efektif. Karena jam belajar tidak maksimal, belajar ke sekolah juga gantian,” sebutnya.

Terkait protokol kesehatan, Eko memastikan sekolahnya sudah siap menggelar PTM 100 persen dengan proses yang ketat. “Kami juga selalu menyosialisasikan prokes ke murid dan warga sekolah lainnya,” paparnya.

Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Banjarbaru Vina Rahmiati juga sepakat PTM digelar 100 persen. “Karena berdasarkan SKB 4 menteri, syarat PTM 100 persen sudah terpenuhi,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memang telah mengeluarkan SKB terkait restu pelaksanaan PTM 100 persen.

Terkait hal itu, Kepala Disdikbud Kalsel M Yusuf Effendi meminta agar kepala sekolah bersabar dan tetap melaksanakan PTM secara terbatas 50 persen. “Karena di hadapan kita sekarang ada Covid-19 varian baru,” katanya.

Dia menyampaikan, berdasarkan pantauan mereka virus corona varian Omicron di sejumlah daerah terus meningkat. “Jangan sampai di tempat kita juga meningkat. Jadi harus bersabar dulu untuk melaksanakan PTM 100 persen,” ucapnya.

Seandainya ke depan kasus Covid-19 di Kalsel meningkat, maka Yusuf menegaskan Disdikbud Kalsel siap menyesuaikan dengan kebijakan Satgas Covid-19 nasional terkait ketentuan PTM. “Bahkan siap menunda PTM atau menghentikan PTM dan menggantinya dengan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) atau secara daring kembali,” tegasnya.

Saat ini ujar dia, seluruh satuan pendidikan SMA, SMK dan SLB di Kalsel telah menggelar PTM setelah keluarnya rekomendasi Satgas Covid-19 serta persetujuan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.

Sekolah yang buka juga sudah memenuhi syarat yang ditentukan, yakni mengisi daftar periksa melalui aplikasi Kemendikbudristek, menyertakan surat persetujuan orang tua/wali siswa tentang PTM, serta menyiapkan dan melengkapi protokol kesehatan.

“Kemudian kapasitas ruangan untuk peserta didik dalam pembelajaran hanya 50 persen. Serta seluruh guru dan siswa sudah divaksin,” beber Yusuf.

Selain dalam rangka menjamin ketaatan sekolah atas ketentuan tersebut, dia menyebut telah ditugaskan koordinator pengawas bersama pengawas pembina untuk memonitor serta membina satuan pendidikan agar taat pada ketentuan yang ada. “Utamanya menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya. (ris/by/ran)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X