Persoalan Anjing Liar di Banjarmasin, Mending Dikebiri Ketimbang Diracun

- Rabu, 26 Januari 2022 | 11:41 WIB
KEBIRI: Yayasan Cinta Satwa Borneo mengebiri anjing liar di Banjarmasin, belum lama ini.
KEBIRI: Yayasan Cinta Satwa Borneo mengebiri anjing liar di Banjarmasin, belum lama ini.

Anjing liar semakin marak saja jalan dan permukiman Kota Banjarmasin. Bahkan, bagi Ketua Yayasan Cinta Satwa Borneo, Ester Imelda, kasusnya sudah bisa dikategorikan parah. “Dipicu perkembangbiakan yang cepat,” ujarnya via sambungan telepon (21/1). Mencegah ledakan populasi anjing liar, Ester akan bekerja sama dengan tim Animal Rescue di BPBD Banjarmasin.

Tujuannya untuk mengendalikan jumlah anjing liar di lingkungan masyarakat. Baru-baru ini, mereka mensterilisasi anjing liar di Kompleks Kencana Jalan Ahmad Yani kilometer 5. Warga di sana sudah berkali-kali mengeluhkan kehadiran anjing-anjing tak bertuan itu. “Jumlah anjing liar di sana sangat banyak. Jadi, warga meminta bantuan kami untuk mengendalikan populasi anjing-anjing di sana,” ungkapnya. 

Sebagai pencegahan, ia lebih mengedepankan kebiri ketimbang menjerat atau membunuh. “Daripada diracun, dijerat atau dibunuh. Lebih baik seperti ini (kebiri). Karena kalau dibiarkan, lama-kelamaan anjing liar bisa mengganggu masyarakat,” tekannya. Selain di Kompleks Kencana, permukiman lain juga diincar. Persoalannya adalah ongkos.

Sterilisasi membutuhkan dana tak sedikit. Yayasannya pun sempat membuka donasi, berharap kepedulian para pecinta satwa. “Untuk mensterilkan seekor anjing liar, perlu dana sekitar Rp1 juta rupiah,” bebernya. “Rencananya kami mau membicarakan ini ke wali kota. Menanyakan apakah ada anggaran untuk mengendalikan populasi anjing dan kucing liar di kotanya,” tambahnya. Sebab, ada risiko seperti penyakit rabies. Ini tentu juga menjadi kewajiban pemko untuk mencegahnya. (war/at/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X