Daya Beli Masyarakat Meningkat, Ekonomi Kalsel Dinilai Semakin Membaik

- Selasa, 15 Februari 2022 | 08:41 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Sepanjang 2021 perekonomian Banua terus membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel meliris, ekonomi Kalsel secara kumulatif pada triwulan I sampai IV 2021 terhadap triwulan I hingga IV 2020 (c-to-c) tumbuh sebesar 3,48 Persen. Selain itu, apabila dibandingkan antara triwulan IV-2021 dengan triwulan IV-2020 (y-on-y), ekonomi Kalsel mengalami pertumbuhan sebesar 5,55 persen. Kemudian untuk triwulan IV-2021 terhadap triwulan III-2021 (q-to-q), ekonomi Kalsel juga tumbuh. Yakni sebesar 0,02 persen. 

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, berdasarkan Produk Domestik Regional ruto (PDRB) menurut lapangan usaha, ekonomi Kalsel pada 2021 (c-to-c) pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapangan usaha.

Dia menyebut, lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,89 persen. “Kemudian informasi dan komunikasi sebesar 7,22 persen. Serta, industri pengolahan sebesar 6,23 persen,” sebutnya.

Lanjutnya, adapun lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan terendah ialah jasa lainnya sebesar 1,16 persen. Lalu, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,16 persen. “Sedangkan jasa keuangan dan asuransi sebesar 1,19 persen,” ujar Yos.

Dia menyebut, struktur PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2021 masih didominasi oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,37 persen; industri pengolahan, 13,95 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan, 13,93 persen; perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,28 persen.

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kalimantan Selatan mencapai 57,53 persen,” sebut Yos.

Sedangkan dilihat menurut PDRB pengeluaran, Yos menjelaskan, hampir semua komponen pengeluaran tumbuh positif selama 2021.

Pertumbuhan tertinggi ujar dia, terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 19,02 persen. Diikuti oleh komponen PK-P sebesar 3,56 persen; lalu komponen PK-LNPRT, 1,10 persen; komponen PMTB, 0,83 persen; dan komponen PKRT, 0,79 persen. “Sementara komponen impor barang dan jasa tumbuh sebesar 21,01 persen,” ujar Yos.

Dia menyatakan, struktur PDRB Kalimantan Selatan menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada tahun 2021 masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup hampir separuh PDRB Kalsel. Yaitu sebesar 46,94 persen.

“Angka itu diikuti oleh komponen PMTB sebesar 24,06 persen; komponen PK-P sebesar 12,02 persen dan net ekspor 16,09 persen,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Sekdaprov Roy Rizali Anwar sebelumnya menyampaikan perekonomian domestik yang mulai membaik di provinsi ini harus dimanfaatkan sebagai momentum bersama untuk kembali menggalang kekuatan dan strategi yang semakin efektif guna mendorong pemulihan ekonomi.

Selanjutnya, kata dia, perekonomian global yang secara bertahap juga mulai membaik sebagai pemicu semangat optimisme pemulihan ekonomi di Kalsel. Secara kumulatif, ungkap Roy, pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada 2021 mulai menunjukkan pemulihan dari tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini.

Dari sisi suplai, kata dia, pemulihan ekonomi ini diperkirakan didorong oleh perbaikan di seluruh lapangan usaha (LU) utama, antara lain pertambangan dan perdagangan. Serta hotel dan restoran. Sedangkan dari sisi permintaan, Roy menyebut, peningkatan ekonomi dipengaruhi oleh perbaikan kinerja konsumsi rumah tangga.

“Ini sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat, mobilitas masyarakat yang berangsur pulih, dan peningkatan investasi serta ekspor,” katanya pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada November 2021. (ris/by/ran)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X