Omicron Perlambat Pemulihan Bisnis Hotel di Kalsel

- Jumat, 25 Februari 2022 | 10:56 WIB
HOTEL BERBINTANG: Kolam renang di atap sebuah hotel berbintang di Banjarmasin. Foto diambil beberapa waktu lalu. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
HOTEL BERBINTANG: Kolam renang di atap sebuah hotel berbintang di Banjarmasin. Foto diambil beberapa waktu lalu. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

– Wabah Omicron dan status PPKM level 3 memperlambat pemulihan bisnis hotel di Kota Banjarmasin. Seperti yang diungkap Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin. Bahwa kamar hotel yang kosong bisa mencapai separuhnya. “Data yang kami terima dari PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), untuk Banjarmasin pada weekday dihuni 4-45 persen,” sebutnya. 

“Sedangkan pada weekend terisi 60-70 persen. Dalam artian tingkat hunian sedang,” sambungnya. Dia meminta manajemen hotel untuk menerapkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) yang telah dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.CHSE meliputi protokol kebersihan, kesehatan dan keselamatan lingkungan hotel.

Contoh, bila menemukan tamu yang bergejala sakit, maka pihak hotel harus segera melapor ke layanan kesehatan terdekat. “Hotel menyiagakan kamar isolasi khusus terbatas sebagai tindakan antisipasi pertama,” tambahnya. Sebenarnya, sudah lumayan banyak hotel di Banjarmasin yang memegang sertifikat CHSE.

“Hotel harus berbenah. Meningkatkan layanannya. Jadi begitu masyarakat dan perekonomian kembali bergerak, mereka sudah siap,” tutup Syarifuddin.

Sementara itu, Asisten Direktur Sales Hotel Treepark, Noor Alimah menegaskan tempatnya sudah menerapkan CHSE. Sebab, kebanyakan tamu akan mengecek dan melihatnya sebagai bukti hotel tersebut aman. “Manajemen juga harus pintar-pintar dalam cara menarik minat pengunjung untuk menginap,” ujarnya.

Disebutkannya, dari 142 kamar yang tersedia di hotel bintang tiga di Jalan Ahmad Yani km 6,2 ini, pada hari kerja dihuni 40-50 kamar. Sementara pada liburan akhir pekan dihuni 80-90 kamar. “Kami sekarang mencoba mempertahankan tingkat hunian,” pungkas Alimah. (gmp/at/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X