Pengusaha Minta Harga Solar Dinaikkan, Dexlite Turun

- Rabu, 30 Maret 2022 | 10:16 WIB

 Plt Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel, Syarifah Rugayah mengusulkan kepada pemerintah agar menaikkan harga biosolar. Pada waktu bersamaan, menurunkan harga dexlite. Alasannya, kesenjangan harga antara solar bersubsidi dan non subsidi terlalu jauh. Hingga pelangsir mengisi celah itu untuk mengeruk keuntungan. Maka, selama disparitas itu tak dihapus, solar akan tetap langka di SPBU-SPBU.

“Disparitas harga yang sekarang terlalu jauh, jadi lebih baik dinaikkan saja,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Senin (28/3) siang. Saat ini, biosolar dijual Rp5.150 per liter dan dexlite Rp11.250 per liter.Diingatkan Rugayah, selama ini masyarakat kerap menyalahkan pemilik SPBU. Tanpa mengetahui pengusaha juga menghadapi banyak kerepotan.

Dari pelangsir, hingga pungutan liar. Untuk parkir dan biaya keamanan sopir truk ketika mengantre berhari-hari di SPBU. “Kalau harganya dinaikkan, tidak ada masalah lagi. Pelangsir pun tidak ada,” kata anggota DPRD Kalsel tersebut.

“Disparitas yang tidak jauh akan menjadi pertimbangan sopir untuk membeli dexlite,” sambungnya. Disinggung soal pembatasan pembelian solar, ditegaskannya, operator SPBU sudah menerapkannya. Satu mobil hanya dilayani 75 liter per hari. Kalau mau lebih, bisa saja, tapi harus meneken surat keterangan yang disediakan SPBU.

“Operator SPBU kesulitan mengenali mana yang pelangsir dan bukan. Kalau mau membeli solar, tetap dilayani,” jelasnya. Selain itu, Hiswana juga meminta pusat menambah kuota Kalsel. Saat ini, suplai solar bersubsidi mencapai 240 ribu kiloliter per tahun.

“Tak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor di Banua,” tegasnya. Diwartakan sebelumnya, kelangkaan solar ini memicu aksi demontrasi sopir truk ke kantor Pertamina. Hingga pemogokan di terminal petikemas Pelabuhan Trisakti.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina sempat mengeluarkan edaran tentang layanan khusus solar di SPBU. Tapi belakangan edaran itu dicabut karena khawatir dimonopoli oleh Organda (Organisasi Angkutan Darat). (gmp/at/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X