PELAIHARI - Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) pada Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tanah Laut melalui acara talkshow di Radio Tuntung Pandang, Kamis (31/3). Mereka melakukan sosialisasi persuasif kepada masyarakat terhadap permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah.
Kepala Bidang P2KLH, Adi Rahman menyampaikan tempat pembuangan akhir (TPA) Bakunci tidak akan sanggup menampung semua sampah yang di Tala dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Pelayanan sampah dari pemerintah hanya mampu mengelola 70-80 ton per hari. Sedangkan total sampah yang dihasilkan sebanyak 146 ton per hari. Artinya, sampah di luar TPA masih 40-60 persen. Kendala pengelolaan sampah cukup banyak. Mulai dari terbatasnya ketersediaan armada pengangkut (truk). Sementara anggaran operasional pengangkutan sampah seperti bahan bakar minyak (BBM) juga terbatas. Selain itu, terbatasnya jumlah kontainer sampah. Ada pula kendala titik penempatan kontainer dengan jarak layanan jauh dari TPA. Bahkan lokasi penempatan kontainer juga ada yang tidak layak seperti tidak luas dan tidak permanen. “Ruang gerak kelola TPA sudah sangat terbatas. Upaya pengurangan sampah sebelum ke TPA juga masih rendah," ungkapnya.
Adi Rahman mengatakan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah. Mulai dari membangun Tempat Pengelolaan Sampah secara Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R), mengembangkan Bank Sampah sekaligus sebagai tempat edukasi bagi masyarakat, mengembangkan teknologi pengolahan sampah dengan melakukan budi daya maggot, sampah sinergis, serta bekerja sama dengan pihak swasta agar berkontribusi terhadap pengurangan sampah. "Salah satu cara meningkatkan kepedulian masyarakat dengan mengubah paradigma sampah untuk menjadi sumber daya sampah, seperti sumber daya organik yaitu maggot untuk pakan ternak, pupuk organik, dan juga sumber daya anorganik daur ulang sampah, refused derived fuel dan solid recovered fuel sebagai bahan bakar, dan co-firing pendamping batu bara pada pembangkit listrik," ujar Adi.
Selain talkshow, pihaknya juga melakukan edukasi peduli sampah melalui sosial media seperti Instagram, dan langsung turun ke sekolah untuk memberikan edukasi peduli sampah sejak dini. Adi berpesan agar masyarakat dapat membantu pihaknya dalam mengelola sampah agar Tala Barasih.(diskominfo/sal/by/dye)