BANJARBARU - Dilantiknya 57 kepala sekolah di Kota Banjarbaru mendapat perhatian dari anggota DPRD Banjarbaru, A Nur Irsan Finazli. Selain mengapresiasi dan memberi selamat, ia tak juga turut memberi beberapa catatan.
"Jabatan mereka ini kan, merupakan jabatan yg sangat mulia karena mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Jabatan kepsek ini kan periodisasinya empat tahunan dan bisa diperpanjang. Sehingga bagi kepsek yang kinerja nya bagus, bisa dilanjut untuk periodisasi kedua dan seterusnya," harapnya.
Diurainya, Ada 11 syarat untuk menjadi kepala sekolah di tahun 2022 ini. Regulasinya didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 40 tahun 2021. Tentu hal ini harus dipenuhi oleh mereka dan mereka yang terpilih nilai Iesan sudah memenuhinya melalui tahapan seleksi.
"Yang harus dicatat adalah tantangan kita kedepan dalam bidang pendidikan adalah Banjarbaru menjadi mercusuar representasi pendidikan di Kalsel. Kenapa? Karena Banjarbaru ini kota pendidikan sedari awal berdiri dan saat ini menjadi ibukota Provinsi Kalsel sejak tahun ini," pesannya.
Dari evaluasinya, Irsan menyebut masih banyak sekolah yang belum menuntaskan input data Dapodik dalam setiap tahunnya. Hal ini katanya akan menghambat data Banjarbaru untuk masuk ke Pusat Data Nasional terkait pendidikan.
"Padahal hampir semua Dana Pusat saat ini dan beberapa tahun terakhir mempersyaratkan Data Dapodik ini. Jadi penekanan saya, tuntaskan Dapodik ini untuk bisa sinkron dan masuk di pusat data nasional," catatnya.
Terakhir, ia menyoroti mengenai pendidikan kedepannya adalah berbasis elektronik yang notabene internet. Jadi ia meminta agar anak didik terus dikenalkan dengan dunia nyatanya saat ini dan masa depannya nanti, elektronik berbasis internet.
"Kan sudah punya pengalaman selama pandemi. Kenalkan anak didik kita dengan masa depannya nanti, kecanggihan teknologi yang kita bentengi dengan religiusitas atau agamis, sebut saja karakter," pungkasnya. (rvn/ij/bin)
