Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) akhirnya membolehkan semua SMA,SMK dan SLB menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun mengatakan, digelar atau tidaknya PTM diserahkan sepenuhnya ke satuan pendidikan. “PTM menjadi kebijakan kepala sekolah, kita serahkan ke mereka,” katanya kepada para awak media. Dia mengungkapkan, sejak awal proses belajar dan mengajar kemarin sebagian besar sekolah sudah menggelar PTM 100 persen. “Sebagian besar SMA, SMK dan SLB pada tanggal 9 (Mei) ini masuk melakukan PTM, dalam hal awal proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Namun kata Madun, dalam pelaksanaan PTM 100 persen masih ada sekolah yang menggelarnya secara bergantian untuk menghindari kerumunan. “Polanya ada yang bergantian. Misal dibagi dua, ada yang dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang, dan dari jam 12 siang sampai jam 4 sore,” katanya.
Pola PTM sendiri ucap dia, juga diserahkan sepenuhnya ke pihak sekolah. “Jadi kita serahkan ke Kepsek tergantung level PPKM dan kesiapan dari sekolah masing-masing untuk melaksanakan PTM,” ucapnya. Sementara itu, salah satu sekolah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen adalah SMAN 1 Banjarbaru.
Kepala SMAN 1 Banjarbaru, Finna Rahmiati menuturkan, pihaknya membuka sekolah 100 persen lantaran para siswa kelas XII sudah lulus. “Hanya siswa kelas X dan XI yang ada, jadi tidak masalah PTM digelar 100 persen,” tuturnya. Meski begitu, dia menyampaikan, protokol kesehatan masih harus mereka terapkan secara ketat, guna meminimalisir penularan Covid-19 di sekolah. “Semua wajib menggunakan masker, mengukur suhu tubuh, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ucapnya.
Di sisi lain, SMAN 1 Martapura masih memilih melaksanakan PTM secara bergantian. “PTM masih dibagi dua sesi,” beber Kepala SMAN 1 Martapura, Eko Sanyoto. Dengan dibagi menjadi dua, maka siswa masuk sekolah secara bergantian sesuai dengan jadwal sesi yang ditentukan sekolah. (ris)
