Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin sudah dibentuk. Kepala dinasnya juga sudah dilantik. Raperdanya tinggal menunggu disahkan oleh DPRD. Lantas, bagaimana dengan kesiapan DPKP? Rupanya, kewalahan juga. Kepala DPKP Banjarmasin, Budi Setiawan menyebutkan, hanya ada satu mobil pikap dan satu unit mesin pompa air.
“Kondisi armada tangki yang ada tidak bisa dipakai karena rusak,” ujarnya (13/5). Sebenarnya, yang rusak dari mobil tangki itu hanya persnelingnya. Tapi lantaran barang hibah dari Jepang, DKPP kesulitan mencari onderdilnya. “Harus impor. Saat ini kami masih mencari-cari barang persamaannya,” jelasnya.
Ada dua unit kendaraan roda tiga, tapi juga tak bisa diturunkan. Lantaran tidak memenuhi standar pemadaman kebakaran. “Hingga kini pemko terbantu dengan banyaknya damkar swakarsa. Di daerah lain, tak ada begitu. Makanya kami perlu menjalin kemitraan,” tegasnya.
Budi mengaku terus mendekati sejumlah ketua BPK (Barisan Pemadam Kebakaran) swakarsa. Terlepas dari itu, ditanya tentang kesiapan DPKP, dia menyebutkan ada dua upaya. Pertama, melalui pengadaan barang. “Kami sudah membuka lelang untuk pembelian mobil tangki berkapasitas 4.000 liter,” ungkapnya.
“Pemenangnya sudah ada. Paling lambat Agustus mendatang sudah datang. Sementara satu unit dahulu,” tambahnya. Kedua, mengharap hibah mobil damkar dari Pemprov DKI Jakarta. Kabarnya, ada 16 unit yang hendak dihibahkan.
Dinasnya mengincar unit tangki kapasitas 2.500 liter. “Melihat kebutuhan sekarang, perlu unit yang lebih kecil agar mudah memasuki jalan kompleks,” ujarnya. “Semoga kami bisa mendapat hibah empat atau lima unit armada,” harapnya. Dia yakin, lewat proposal yang diajukan ke Jakarta, Banjarmasin akan dibantu. “Apalagi wali kota juga mendukungnya,” tutupnya. (war/az/fud)
