Susah Air Bersih Selama Sebulan, “Karena PDAM Tidak Punya Duit”

- Selasa, 17 Mei 2022 | 11:22 WIB
KRISIS AIR: Air bersih ini diambil dari hidran di Jalan Bali, diantarkan relawan BPK swakarsa ke Jalan PM Noor. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KRISIS AIR: Air bersih ini diambil dari hidran di Jalan Bali, diantarkan relawan BPK swakarsa ke Jalan PM Noor. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Krisis air bersih masih menghantui masyarakat Kota Banjarmasin. Selain di kawasan Tanjung Berkat Kelurahan Teluk Tiram, masalah serupa juga terjadi di Jalan PM Noor Kelurahan Pelambuan. Di situ setidaknya ada enam rukun tetangga yang mengalami kesulitan air bersih. Di antaranya RT 65, 67, 68, 69, 70 dan RT 72. 

Sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Seperti yang disampaikan Ketua RT 69, Rusmawati. “Yang tidak mengalir sama sekali, sudah sejak lima hari lalu,” ujarnya Sabtu (14/5) lalu. Keluhan warga sudah disampaikan ke PDAM Bandarmasih maupun pemko. “Kemarin pada saat pertemuan dengan kelurahan sudah kami sampaikan,” bebernya.

Sayang, meski sudah disampaikan, tak ada solusinya. Terutama dari PDAM. Lantas, bagaimana warga bisa memenuhi kebutuhannya? Beruntung ada bantuan BPK (Barisan Pemadam Kebakaran) swakarsa. Misalkan dari PMK Baruh Batuah, PMK Panglima Batur dan MG Elang. Merekalah yang mensuplai air bersih bagi warga setempat.

Airnya diambil dari hidran di Jalan Bali. Ketua PMK Baruh Batuah, Zulkifli menceritakan, ini berawal dari keluhan masyarakat. Mereka mulai turun membantu sejak Jumat (13/5) lalu. “Kami membawa sekitar 2.000 liter. Sudah kami salurkan sebanyak enam kali. Jadi totalnya sudah puluhan ribu liter,” ujarnya.

“Kami akan terus menyalurkan air bersih ini hingga warga merasa tercukupi kebutuhannya,” lanjutnya. Salah seorang warga setempat, Lina mengatakan, sebelum adanya bantuan BPK, untuk mendapatkan air ia harus mengambil di saluran sumur di sekitar rumahnya. “Terpaksa mengambil air sumur,” ungkapnya.

Dia berharap PDAM bisa lekas berbenah. Agar suplai air bersih ke pelanggan bisa kembali normal seperti semula. “Kami minta tolong agar bisa kembali merasakan air bersih,” tutupnya. Dikonfirmasi, Bidang Humas PDAM Bandarmasih, Noor Wakhid menjelaskan, tersendatnya pasokan ke enam RT tersebut lantaran tekanan air yang tidak bisa dinaikkan lagi.

“Karena Pelambuan adalah daerah ujung. Makanya ada kekurangan tekanan air ke sana,” ucapnya. “Seperti buah simalakama, kalau tekanannya dinaikkan lagi, pipa yang ada bisa pecah,” bebernya. Ditekankannya, jaringan pipa PDAM saat ini merupakan pipa tua yang sudah berusia lebih dari 30 tahun, sehingga rentan pecah.

Lantas mengapa PDAM tidak mengganti pipa-pipa uzur tersebut? Menjawab itu, Wakhid menyatakan anggarannya tidak ada. “Karena kita tidak punya duit. Kerena selama enam tahun ini, tidak ada penyertaan modal dari pemko,” tegasnya. Namun, untuk menanggulangi masalah di Pelambuan, dia berjanji bakal ada pengiriman mobil tangki dan tandon secara gratis. Menurutnya, inilah penanganan yang paling cepat untuk saat ini. (war/az/fud)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X