BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kelamin) pada hewan ternak. Terlebih menjelang Hari Raya Iduladha, kebutuhan hewan ternak seperti sapi yang akan meningkat guna menyambut hari besar umat Islam tersebut.
Imbauan ini bukan diberikan tanpa sebab, mengingat penyebaran wabah PMK yang meningkat akhir-akhir ini di sejumlah daerah di Indonesia, terkhusus di Pulau Jawa. Hal ini seperti yang dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Berkat, Rabu (25/5).
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hewan ternak yang masuk dari luar daerah dan yang bukan berasal dari Tanah Bumbu dengan segera melaporkannya ke instansi terkait untuk dilakukan proses pendataan.
“Kami berharap masyarakat dapat melaporkan sapi yang masuk dari daerah apapun. Karena kami yakin sapi dari Tanah Bumbu aman dari PMK,” katanya.
Selain itu, hewan ternak diberlakukan karantina selama 14 hari sebagai langkah antisipasi terhadap hewan terjangkit dan dilakukan sterilisasi dengan disinfektan. Kemudian, untuk menjaga kondisi hewan tetap sehat, petugas juga memberikan vitamin dan antibodi untuk menjaga kekebalan hewan tersebut dari virus yang berbahaya.
Ia menyebutkan, ciri-ciri hewan yang terjangkit PMK, air liur yang berlebihan yang dikarenakan luka melepuh di daerah mulut dan di bagian kaki yang ditandai dengan kuku yang mengelupas. Ia juga mengatakan, hewan yang terkena PMK hanya bagian dagingnya saja yang masih bisa dikonsumsi.
“Yang berbahaya itu bagian jeroan atau bagian dalam, meskipun dimasak masih tetap ada. Cuma daging yang aman karena virus tidak melekat di situ. Sebab itu, ketika memotong sapi PMK hanya ambil bagian dagingnya saja,” jelasnya. (diskominfo/zal)