Keberadaan objek wisata di kawasan Tahura Sultan Adam Kabupaten Banjar masih menjadi destinasi utama para wisatawan untuk menghabiskan waktu libur. Hal ini terbukti dengan penerimaan retribusinya yang cukup besar.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel Hj Fatimatuzzahra mengatakan, rata – rata pendapatan dari retribusi masuk Tahura Sultan Adam pada akhir pekan mencapai Rp20 juta lebih. “Sedangkan kalau hari biasa kita mendapatkan Rp3 juta sampai Rp 4 juta,” katanya kepada Radar Banjarmasin, Selasa (31/5) .
Dia mengungkapkan, pendapatan tersebut didapatkan dari dua objek wisata di Tahura Sultan Adam. Yakni Mandiangin di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan dan Wisata Bukit Batu di Sungai Luar, Kecamatan Aranio.
Dishut Kalsel menargetkan pendapatan tahun ini dari kedua wisata yang mereka kelola tersebut sebesar Rp3 miliar lebih. “Hingga bulan Mei 2022 pendapatan kita sudah Rp1,5 miliar. Mudah-mudahan kita mendapatkan Rp3 miliar lebih, bahkan komitmen kita dapat mencapai Rp4 miliar, ” kata Fatimatuzzahra.
Dia menambahkan, dari dua objek wisata yang mereka kelola di Tahura Sultan Adam, pendapatan paling banyak dari Mandiangin. “Kita harapkan jalan menuju Bukit Batu segera dilaksanakan oleh PUPR, otomatis kita bisa mendongkrak pendapatan daerah,” tambahnya.
Salah satu fasilitas yang kini sedang digarap Pemprov Kalsel memang pengaspalan jalan menuju Bukit Batu. Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib menyampaikan, tahun ini mereka akan kembali melakukan pengaspalan.
“Ada tiga paket yang dikerjakan. Dua paket untuk pengaspalan jalan sebelum gerbang sepanjang 4 kilometer dan jalan setelah gerbang sepanjang satu kilometer,” tuturnya.
Dia menambahkan, anggaran yang disiapkan untuk pengaspalan jalan ke arah Bakit Batu sekitar Rp26 miliar. “Rp3 miliar untuk yang di dalam setelah gerbang, dan Rp23 miliar untuk dua titik jalan di luar sebelum gerbang,” paparnya.
Sedangkan di Mandiangin, dia menyebut saat ini sedang dilakukan pengerjaan pembangunan jembatan yang ditargetkan selesai pada November 2022. “Saat ini masih proses pembongkaran jembatan yang lama,” ucapnya. Dia menuturkan, jembatan dibangun dengan pagu Rp3,6 miliar tersebut nantinya memiliki bentang 20 meter dan lebar 6 meter.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan sendiri dilakukan, selain karena sudah rusak, juga untuk kelancaran akses para peserta MTQ Nasional ke-29 pada 2022.
Disampaikan Yasin, menjadi tuan rumah MTQ Nasional Pemprov Kalsel sedang memperbaiki semua akses menuju venue. Baik itu jembatan, maupun jalan. “Semua jalan provinsi yang dilalui peserta kami perbaiki, termasuk jembatan di Mandiangin yang rusak diterjang banjir tahun lalu itu,” katanya.
Sedangkan untuk jalan nasional, Yasin menyampaikan, pihaknya sudah meminta agar Balai Jalan yang melakukan perbaikan apabila ada yang rusak. “Juga jalan kabupaten dan kota yang dilalui peserta MTQ, kami minta pemda setempat yang memperbaiki,” pungkasnya. (ris/by/ran)