Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak besar terhadap stok sapi di Kota Banjarmasin. Mendekati hari raya Idul Adha, beberapa hari terakhir, kian sulit saja mencari hewan ternak untuk menunaikan ibadah kurban.
Contoh Haseran. Dia panitia kurban di Musala Darul Habibah di Jalan KS Tubun Gang II Damai, Banjarmasin Selatan. Saban tahun, musalanya tak pernah absen menunaikan ibadah kurban. Tapi untuk tahun ini, Haseran kurang yakin.
Tahun-tahun sebelumnya, jauh-jauh hari para pedagang sapi dan kambing sudah menawarkan jualannya. Sekarang, penjual langganannya pun tak ada yang datang. “Kami juga sudah menanyakan, tapi pedagang belum bisa memastikan,” kata pria 65 tahun itu.
“Biasanya kami mengurbankan lima ekor sapi. Ditambah beberapa ekor kambing,” tambahnya. “Semoga nanti membaik. Jadi kami bisa berkurban seperti biasa,” tutup Haseran. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Makhmud membenarkan stok hewan kurban sedang kosong.
Maka ia mewajarkan bila beberapa hari terakhir paniti kurban kesulitan mencari sapi untuk disembelih pada pertengahan bulan Dzulhijjah nanti. “Karena sapinya memang belum ada, makanya pedagang tidak berani menerima booking,” ujarnya lewat sambungan telepon.
Bahkan, pedagang sapi menolak menerima uang muka. Ini tidak terlepas dari akibat lockdown di sejumlah daerah pemasok sapi dan kambing. Sebut saja Madura, Jawa Timur. Namun, ia berani berjanji bahwa kebutuhan kurban akan terpenuhi. “Insyaallah stoknya ada. Cuma belum datang saja,” jaminnya.
Saat disinggung kapan pasokan sapi yang ia maksud itu tiba di Kota Banjarmasin, Makhmud tidak bisa memastikan hal tersebut.
“Dalam pekan ini, ada sapi yabg datang dari Nusa Tenggara Timur dan Barat (NTT-NTB),” ungkapnya. Jika lamban, sebab prosesnya sekarang lebih ketat. Banyak dokumen kesehatan hewan yang harus dikantongi. “Belum lagi harus melalui karantina,” jelasnya. Namun, soal kenaikan harga, diakuinya tidak terelakkan. “Sesuai hukum ekonomi, harga melambung ketika permintaan tidak sebanding dengan ketersediaannya,” tutupnya. (war/az/fud)