Saksi mata juga sempat melihat seekor buaya melintas. Membawa pakaian Hamdani. Gegerlah seisi desa. Tim SAR gabungan langsung turun mencari. Jam 19.30, jasad Hamdani sempat terlihat di permukaan air. Dikelilingi beberapa ekor buaya, lalu dibawa lagi ke dalam air.
Ketika buaya memilih pergi, barulah jenazah bisa diselamatkan. “Jasadnya masih utuh. Tapi sekujur tubuhnya penuh luka gigitan,” tambah Made. Keluarga meminta Hamdani tidak diautopsi. Agar segera bisa diurus di rumah duka. Pasca kejadian, polisi membuat larangan lisan mandi di sungai.
Kades Maju Bersama, Warno mengatakan, sungai yang melintasi desa mereka memang dihuni banyak buaya. Warga sudah biasa melihat mereka melintas. “Tapi biasanya tidak mengganggu,” ujarnya. Desa juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). “Bagaimana caranya, supaya kasus serupa jangan terjadi lagi,” ujarnya.