Stok bawang merah di Kalimantan Selatan kian menipis. Akibat berkurangnya pasokan dari luar provinsi.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani menyebutkan, pasokan bawang merah biasanya 300 sampai 400 ton sekali datang. Tapi kini hanya sekitar 20 persennya. “Artinya pasokan bawang merah turun ratusan ton,” katanya, kemarin (21/6).
Akibat Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur mengalami musim paceklik. “Kita biasanya mengambil bawang merah dari kedua provinsi itu. Juga dari Sulawesi,” sebutnya.
Stok bawang merah di pasaran pun kian menipis. “Bahkan saat memantau di Pasar Harum Manis, Banjarmasin, sejumlah pedagang tidak sudah punya stok,” tambahnya.
Hingga harganya melambung tinggi. “Di tingkat distributor, bawang merah kualitas bagus sekarang Rp40 ribu. Padahal sebelumnya cuma Rp28 ribu per kilogram,” lanjutnya.
Untuk mengatasinya, dia mengaku sempat menyarankan ke pemerintah pusat agar ada impor. Namun saran itu ditolak, karena beberapa pertimbangan.
Salah satunya, diperkirakan satu bulan lagi para petani di sentra bawang merah akan panen. Dikhawatirkan nanti stoknya malah terlalu melimpah. “Bisa membuat harganya jatuh. Kasihan petani,” kata Birhasani.
Salah seorang pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru, Linda membenarkan stok bawang merah yang nyaris kosong.
“Sekarang susah mencarinya. Di distributor kadang kosong,” ujarnya. Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. “Karena kosong, harganya jadi naik. Sekarang kami menjual Rp55 ribu sekilo. Sebelumnya Rp35 ribuan,” paparnya. (ris/gr/fud)