Diketahui, hujan deras yang turun sejak Senin (4/7) pagi, membuat beberapa daerah di Banjarbaru terendam. Di antaranya, Kompleks Graha Permata Indah IX, Kelurahan Guntung Payung; Jalan Mistar Cokrokusumo, Cempaka; Kampung Pelangi, Kemuning; Pasar Ulin Raya, Landasan Ulin, dan lain-lain. (ris/ij/bin)
Gara-gara hujan deras, sejumlah wilayah di Banjarbaru kembali diterjang banjir, Senin (4/7) pagi. Padahal berbagai proyek untuk menangani bencana ini sudah dilaksanakan Pemko Banjarbaru.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Subrianto mengatakan, untuk tahun ini sudah ada beberapa sungai yang mereka normalisasi agar air mengalir secara maksimal.
“Sejumlah sungai juga kami siring. Ini supaya air mengalir lancar, sehingga tidak meluap dan genangan bisa berkurang,” katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin (4/7).
Dia merincikan, proyek normalisasi dan pembuatan siring sungai tahun ini dilakukan di Sei Kemuning, Sei Pulantan, Sei Kuranji dan Sei Karet. “Mudah-mudahan dengan adanya proyek ini, genangan di Banjarbaru bisa berkurang,” harapnya.
Usaha Pemko Banjarbaru tidak sampai di situ, Subri mengungkapkan, tahun depan mereka mengusulkan anggaran sekitar Rp8,5 miliar untuk lanjutan normalisasi sungai dan pembangunan embung.
Dia menyebut, sungai yang akan dinormalisasi tahun depan yakni, Sei Karet (tahap 2) sepanjang 700m dengan anggaran Rp1,9 miliar. Kemudian, Sei Kuranji (tahap 2) sepanjang 260 meter, anggarannya Rp700 juta. “Kemudian Sei Guntung Paikat, dengan panjang 700 meter dan anggaran Rp1,9 miliar,” beber Subri.
Lalu di mana embung akan dibangun? Dia menuturkan, untuk mengurangi genangan di Cempaka, embung dibangun di Gunung Kupang. Anggarannya, Rp4 miliar. “Ini untuk menampung air yang mengalir ke cempaka,” tuturnya.
Saat ini kata Subri, usulan penganggaran masih dalam tahap pembahasan. Sehingga belum final. “Mudah-mudahan dapat terealisasi semua,” pungkasnya.