BANJARBARU - Rencana pembangunan stadion di Kota Banjarbaru menjadi perbincangan hangat. Mengingat lahan yang sudah selesai perkaranya di pengadilan serta rancangan desain stadion yang juga telah rampung.
Terkait hal ini, anggota komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari juga menaruh atensi. Baginya, kerap muncul pertanyaan apakah menggunakan APBN atau APBD mengingat dana pembangunan stadion tersebut mencapai Rp250 miliar.
Sebab, sepengetahuannya, yang menjadi kendala adalah pemerintah pusat kabarnya juga sedang berhemat untuk pemulihan pasca pandemi dan juga fokus ke IKN.
"Saya mendukung jika dana pembangunan stadion tersebut menggunakan APBN, akan tetapi menolak jika harus membebankan pada APBD mengingat kemampuan daerah sangat terbatas," tegasnya.
Disambungnya, hal tersebut lantaran sekarang ini fokus anggaran ditujukan untuk proses pemulihan pasca pandemi dan pembenahan infrastruktur lainnya di Kota Banjarbaru.
"Berbeda kondisinya ketika dulu membangun RSDI menggunakan APBD dengan pola mencicil selama 3 tahun, tentunya hal tersebut memang menjadi prioritas dan kebutuhan mendesak untuk seluruh warga kota Banjarbaru," katanya.
Legislator muda PKS ini pun mendorong Pemko untuk terus berupaya melobi Kemenpora yang juga ditembuskan ke Bappenas dan Kementerian PUPR. Atau mencoba skema lain dengan pola KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha).
"Dengan pembangunan stadion menggunakan APBN maupun pola kerjasama lainnya, maka tentunya tidak akan membebani APBD Kota Banjarbaru dalam pembangunan sektor lainnya," pesannya. (rvn/ij/bin)
