Tiga tutup drainase di depan RS Damanhuri Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) digondol maling. Hilangnya baru diketahui, Rabu (3/8) pagi. Lubang menganga di beberapa titik, kondisinya membahayakan pejalan kaki.
Anggota DPRD HST, Salpia Ridwan minta dinas terkait segera membenahi. “Setelah itu selidiki kasusnya. Ini mungkin lanjutan dari hilangnya tutup drainase di Masjid Agung,” ujarnya.
Menurutnya, kehilangan tutup drainase bukan kasus pertama. Di beberapa wilayah sudah terjadi. Kabid Cipta Karya dan Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) HST, Ahmad Syafaat merincikan terjadi di beberapa titik.
“Jalan Keramat Manjang, Jalan Kartini dan Jalan Damanhuri. Kami sudah mendata hilangnya besi pelat tutup drainase,” terangnya.
Pihaknya sudah memanggil konsultan perencanaan untuk menghitung jumlah titik yang hilang. “Kami segera mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Apa langkah antisipasi dari PUPR? “Membuat desain perkuatan tutup yang ada, dan membuat alternatif (beton) bahan tutupan drainase agar tidak mudah dicuri,” jawabnya.
Dia juga heran mengapa tutup drainase selalu dicuri. Padahal cukup berat. “Untuk sementara tutup drainase yang hilang sudah diganti papan. Menghindari orang jatuh,” ungkapnya.
Sebagai warga Barabai, Hilman juga heran. Pencuri semakin liar dalam melaksanakan aksinya. “Tidak habis pikir, tutup drainase juga diangkut,” sebutnya. Dia menduga pencuri tidak hanya satu orang. “Itukan (tutup drainase) berat, pasti lebih satu orang,” pungkasnya.(mal/az/dye)