Proyek Jalan Nasional di Tanbu Lamban

- Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:33 WIB
SEMPAT DIPERBAIKI: Pihak BPJN Kalsel memperbaiki sementara besi penghubung Jembatan Barito, beberapa waktu lalu. Kini akan diperbaiki total dengan jenis expansion join yang sama. Foto : Dok Radar/Ahmad Mubarak
SEMPAT DIPERBAIKI: Pihak BPJN Kalsel memperbaiki sementara besi penghubung Jembatan Barito, beberapa waktu lalu. Kini akan diperbaiki total dengan jenis expansion join yang sama. Foto : Dok Radar/Ahmad Mubarak

Lambannya pengerjaan jalan nasional di Tanah Bumbu membuat kepala daerah dan anggota DPRD gerah. Apalagi masyarakat tahunya menyalahkan pemerintah kabupaten. Padahal proyek itu gawe Kementerian PUPR.

“Saya diminta bupati panggil kontraktor. Soalnya, masyarakat terus mengadu. Kondisinya parah,” ujar Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu, Subhansyah, kemarin (11/8). Memang parah.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, ruas paling parah ada di jalan yang membelah Desa Betung. Hamparan batu di sana saat ini tak ubahnya kubangan lumpur. Truk acap terjebak di sana. Padahal proses perbaikannya sudah mulai setahun lalu. “Kemarin-kemarin kan janjinya sebelum Iduladha akan baik. Nah ini sudah lewat lebaran kurban masih belum baik,” kata Subhan. 

Anggota DPRD Tanah Bumbu, Fawahisah Mahabatan menegaskan kontraktor pelat merah yang mengerjakan jalan itu terkesan tidak profesional. “Kenapa? Karena masalah serupa berkali-kali terjadi,” ujarnya.

Dia pun mengaku sudah bosan datang ke kantor Balai Jalan di Banjarmasin. “Kalau dibilang kami diam, salah besar. Sudah sering ke sana, sampai bosan. Janji-janji saja, buktinya tetap molor,” keluhnya. 

Fawahisah menyoroti mekanisme pemerintah pusat dalam melakukan tender proyek ratusan miliar itu. “Sudah jelas tahun-tahun lalu perusahaan ini bermasalah pekerjaannya. Kasihan Tanah Bumbu, yang banyak sumbang pendapatan ke negara, malah jalannya kayak naik kapal, bergelombang,” cecarnya.

Apalagi proyek itu dikerjakan dengan tahun jamak. “Pekerjaannya jadi tidak komprehensif. Lapisan satu tahun ini, lapisan dua tahun berikutnya. Ya sempat rusak jalan,” keluhnya.
Jika sudah begitu, lanjut politikus PAN ini, paling dirugikan adalah masyarakat Tanah Bumbu. “Saya justru semakin ke sini semakin ragu dengan kualitas pekerjaan mereka. Alasan cuaca. Ah, kalau profesional enggak ada alasanlah. Kan cuaca sudah diperhitungkan,” ucapnya.

Sekadar diketahui, Rabu sebelumnya, kontraktor dan PPK proyek perbaikan jalan nasional itu datang. Kontraktor beralasan mereka terlambat karena cuaca. Juga jarak AMP (Asphalt Mixing Plant) yang jauh, berada di Tanah Laut. “Memang kami akui masih ada keterlambatan. Karena faktor cuaca. Diguyur hujan, sempat beberapa kali mengulang pekerjaan,” kata Staf Engineering PT Adhi Karya, Ade.

 Namun, Ade memastikan beberapa ruas jalan baik untuk peningkatan maupun pemeliharaan yang masuk wilayah Kabupaten Tanah Bumbu akan tertangani sesuai rencana pada akhir tahun ini. “Salah satunya ruas jalan di Betung yang kondisinya sulit dilintasi paling lambat akhir tahun ini akan mulus. Minimal satu lapis aspal dari seharusnya 3 lapis aspal,” janjinya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Jalan dan Jembatan Wilayah XI Kementerian PUPR, Saleh menjelaskan paket pekerjaan totalnya sepanjang 148 kilometer. Dari Asam-Asam sampai Batulicin.

Terbagi jadi dua jenis pekerjaan. Peningkatan jalan sepanjang 30 kilometer, dan pemeliharaan jalan sepanjang 118 kilometer. Total anggaran lebih dari Rp172 miliar dari APBN. “Pelaksanaannya multi years dimulai dari Juli 2021 hingga 2023, karena tidak mungkin selesai dalam tahun tunggal. Kami optimis, kalau tidak ada hambatan ke depannya pekerjaan akan selesai tepat waktu sesuai kontrak,” ujarnya.(zal/az/dye)

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X