Triwulan ke Tiga 2022, Pemrov Kalsel Sudah Raup Pajak 1,9 Triliun

- Senin, 15 Agustus 2022 | 11:05 WIB
ilustrasi
ilustrasi

 Memasuki triwulan ketiga 2022, Pemprov Kalsel sudah meraup pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,98 trilun dari sektor pajak. Atau sejak Januari sampai Juli sudah terkumpul 67,72 persen dari target APBD sebesar Rp2,93 triliun.

Kabid Pajak Daerah pada Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, Rusma Khazairin mengatakan, paling banyak masih dari setoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. “Realisasi PBB-KB sudah tembus 86,69 persen dari target murni,” katanya kemarin (12/8).

Dari PBB-KB ini, ditarget Rp1,25 triliun. Saat ini, capaiannya sudah Rp1,08 triliun.  Penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) juga lumayan tinggi. Hingga Juli sudah Rp447,4 miliar dari target Rp805,7 miliar.

Namun, ada dua jenis pajak yang setorannya terbilang masih rendah. Salah satunya, Pajak Air Permukaan (PAP) yang baru mencapai Rp4,2 miliar. Padahal targetnya sebesar Rp50 miliar. 

“Tapi kalau dibanding tahun lalu, realisasi tahun ini sebenarnya meningkat. Tahun lalu, sampai Desember cuma terkumpul Rp4,9 miliar,” sebutnya.

Kemudian, penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) juga masih harus digenjot. Sebab hingga Juni baru sekitar Rp326 miliar dari target Rp542 miliar.

Sedangkan pajak rokok dari pemerintah pusat, sudah Rp124,1 miliar dari target Rp285 miliar. Rusma optimis, tahun ini bisa mencapai target keseluruhan. Sebab yang dikejar tinggal 33 persen.

Sementara itu, penerimaan pajak di kantor Samsat Banjarbaru hingga pertengahan tahun ini menjadi yang tertinggi di Kalsel. Sudah mencapai Rp108,4 miliar atau 62 persen dari target Rp174 miliar. Lebih tinggi jika dibanding daerah dengan lain dengan kepadatan penduduk yang sama, yakni Banjarmasin II (56 persen) dan Banjar (47 persen). 

Kepala Samsat Banjarbaru, Pengayom Bayu Ajie mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti pandemi covid yang telah berakhir dan pergeseran ibu kota provinsi ke Banjarbaru.

Semua faktor itu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. “Namun yang paling utama, ketaatan dan kesadaran masyarakat Banjarbaru terhadap kewajiban pajak,” ungkapnya.

Dirincikan, pendapatan terbesar Samsat Banjarbaru datang dari pembayaran pajak kendaraan bermotor sebesar Rp56,5 miliar.

Sedangkan pendapatan dari perubahan kepemilikan kendaraan baru dan bekas mencapai Rp48,7 miliar. Lalu, sumbangan pihak ketiga mencapai Rp309 juta. “Dan pajak pendapatan air permukaan sebesar Rp31 juta,” sebut pejabat asal Tapin ini. Maka Pengayom boleh optimis bisa memenuhi target pada akhir tahun nanti. “Bahkan bisa melebihi target,” pungkasnya. (ris/gr/fud)

 
 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X