BATULICIN - Kepala Inspektorat Tanah Bumbu, Yulian, mengapresiasi program satu masjid satu desa yang dicanangkan Bupati HM Zairullah Azhar. Program ini dipandang sebagai benteng bagi anak muda dalam berkegiatan.
"Sebagai orang tua, saya pribadi mendukung program itu. Dahulu, kita anak-anak memang biasa menghabiskan waktu di masjid," ujarnya.
Yulian berkisah, zaman dia muda, anak-anak dan remaja sudah biasa Magrib berjamaah di surau atau masjid. Mereka juga belajar mengaji di sana. Apalagi malam Ramadan. Masjid tak pernah sepi aktivitas. Di halamannya, anak-anak bahkan bermain.
"Rupanya, suasana itu mau dimaksimalkan bupati. Saya pikir, dengan dukungan semua elemen masyarakat, kegiatan ini akan berjalan maksimal," ucapnya.
Seperti diketahui, program itu teknisnya sederhana. Tiap desa menunjuk satu masjid untuk dijadikan tempat belajar anak-anak. Guru dan ustaz akan digaji oleh pemerintah daerah.
"Supaya anak-anak di Tanbu tumbuh jadi pemuda yang cinta masjid. Harapan kita mereka akan jadi pemimpin yang berakhlak mulia," katanya.
Dalam berbagai kesempatan, Zairullah menyebut, tantangan generasi sekarang adalah merosotnya akhlak dan intelektual. Salah satunya, karena digempur budaya modern melalui kanal sosial media.
Sehingga, perlu kesadaran bersama untuk membentengi generasi muda. Agar tetap memiliki jati diri nusantara yang dikenal mempunyai adab tinggi. (zal)
