Masyarakat Rem Belanja Gara-gara Harga Pada Naik, BPS: Inflasi Meningkat

- Selasa, 27 September 2022 | 11:30 WIB
SAYUR MAHAL: Pembeli memilih sayur mayur di Pasar Kemakmuran. Harga sayur di Kotabaru rata-rata naik Rp5 ribu per kilogram. FOTO: JUMAIN/RADAR BANJARMASIN
SAYUR MAHAL: Pembeli memilih sayur mayur di Pasar Kemakmuran. Harga sayur di Kotabaru rata-rata naik Rp5 ribu per kilogram. FOTO: JUMAIN/RADAR BANJARMASIN

Pedagang di Pasar Bauntung Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong merasakan betul dampak dari kenaikan harga BBM.

Yadi yang menjual tepung terigu dan minyak goreng di pasar ini menceritakan, sejak terpaksa menaikkan harga dagangannya, jumlah pembelinya terus berkurang. “Sebelumnya membeli Segitiga Biru sekarung di agen Rp242 ribu. Sekarang s udah Rp263 ribu,” ujarnya. 

Atau naik Rp21 ribu per karung. Tak ada pilihan, Yadi harus menaikkan harga eceran tepung terigu menjadi Rp13 ribu per kilogram. 

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, contoh merek Sovia, sebelumnya Rp182 ribu sekardus. Kini sudah Rp188 ribu. Merek lain, sama saja.

Yang membuatnya masygul adalah kiosnya yang semakin sepi. “Sepi. Pembelinya sepi sekarang,” keluhnya.

“Kalau bisa, Pertalite dan Pertamax naiknya seribu saja seliter. Eh ini naiknya banyak betul. Apa lagi solar juga ikut-ikutan naik dan masih langka,” tambahnya.

Ibu rumah tanggal asal Tabalong, Rabiatul mengatakan, bahan pangan sudah mahal sebelum harga BBM dinaikkan. Maka kenaikan harga BBM itu hanya memperparah keadaan.

Menyiasati keadaan, Rabiatul mengaku hanya membeli yang benar-benar dibutuhkan. Harus banyak mengirit. “Hanya membeli yang diperlukan saja,” ujarnya.

Beralih ke Kabupaten Kotabaru, Irommi mengaku kecewa sekaligus pasrah. Ibu rumah tangga asal Desa Mekarpura Kecamatan Pulau Laut Tengah ini menceritakan harga beras, ayam, bawang dan cabai di pasar naik serentak.

“Terima nasib saja. Pokoknya terserah pemerintah maunya apa,” ujarnya. Senada dengan Muzdaliva. “Biasanya beras banjar karau Rp35 ribu per gantang (sekitar 4 liter), sekarang Rp37 ribu. Sedangkan beras siam dulu Rp45 ribu, ini sudah Rp47 ribu,” sebutnya.

Jika beras naik Rp2 ribu, maka sayur mayur sudah naik sekitar Rp5 ribu. Seperti yang diungkap pedagang sayur di Pasar Kemakmuran Kotabaru, Ratna Juwita. “Dari cabai sampai terong. Mungkin karena ongkos angkutnya dari Banjarmasin juga naik,” duganya. 

Sama saja dengan ayam potong. “Sebelum BBM naik, ayam potong kecil dijual Rp55 ribu. Sekarang Rp58 ribu. Sedangkan yang besar, naik dari Rp62 ribu menjadi Rp65 ribu per potong,” kata Dahniar, pedagang ayam potong di pasar tradisional ini.

Sebelumnya, BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) sudah memperingatkan, inflasi di Kotabaru telah melampaui titik kritis. Mencapai 6 persen.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani justru mengatakan harga bahan pokok di Banua masih stabil.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X