Warga Terdampak Longsor Minta Kompensasi Satu Miliar Satu Rumah

- Jumat, 30 September 2022 | 11:22 WIB
AMBLES: Sedikitnya ada 23 rumah warga yang ambles ke dalam bekas lubang tambang. Sementara jalan raya di seberangnya nyaris putus. FOTO : ZALYAN ABDI/RADAR BANJARMASIN
AMBLES: Sedikitnya ada 23 rumah warga yang ambles ke dalam bekas lubang tambang. Sementara jalan raya di seberangnya nyaris putus. FOTO : ZALYAN ABDI/RADAR BANJARMASIN

 Yang dikhawatirkan terjadi juga. Jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbur longsor. Agus Rismaliannor, seorang pengacara, bahkan hampir tewas di jalan nasional tersebut.

“Kejadiannya sekitar pukul 12.05,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin kemarin (28/9) malam. Agus menceritakan, Rabu dini hari itu ia sudah lelap tertidur. Teleponnya mendadak berdering. Seorang rekan mengabari, jalan di kilometer 17 itu longsor.

Agus bergegas meluncur. Di lokasi, suami pengusaha Mila Karmila ini melihat pemandangan mengerikan. Aspal terbelah. Lahan di pinggir jalan itu ambles ke arah lubang tambang. “Ada rumah hilang. Jatuh ke dalam lubang tambang,” ujarnya.

Agus berlari membawa kayu ke tengah jalan. Niatnya membuat penghalang agar tak ada pengendara yang celaka. Saat berada di tengah jalan itulah Agus hampir kehilangan nyawanya. “Jalan aspal di bawah kaki saya tiba-tiba ambles,” ujarnya.

Beruntung tidak langsung longsor ke bawah. Agus masih sempat menyelamatkan diri. Pantauan Radar Banjarmasin, jalan nasional itu nyaris putus. Hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Roda empat ke atas harus lewat rute alternatif, jalan hauling tambang.

Dari arah Batulicin ke Banjarmasin, longsor terparah ada di sisi kiri jalan. Di situ terlihat longsor mengarah langsung ke dalam lubang tambang. Lubang tambang terdalam diperkirakan lebih 50 meter.

“Kalau saya perkirakan lubang tambang itu sekitar 50 meteran lebih,” ujar anggota Komite Perencana Pembangunan Daerah Tanah Bumbu, Anwar Ali Wahab.

Pria yang berlatar belakang teknik sipil itu menjelaskan, secara kasat mata, salah satu penyebab longsornya jalan itu karena lubang tambang. “Karena ada pergerakan tanah, sebab konturnya sudah miring begitu,” bebernya. 

Menurutnya, jalan yang rusak parah itu masih bisa diperbaiki. Tapi syaratnya, lubang tambang itu harus disiring. “Kalau tidak ya bahaya. Jalannya diperbaiki, potensi longsornya tidak dihilangkan. Sia-sia saja,” jelasnya.

Dia pun mendesak, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan yang memiliki kewenangan untuk segera memperbaiki. Jangan ditunda-tunda lagi. “Itu bahaya sekali,” jelasnya.

Mengapa Anwar begitu khawatir, sebab longsor itu terjadi tanpa didahului hujan. Artinya, kondisi tanah di sana sudah sedemikian labil. Tak perlu dipicu oleh cuaca.

Kembali kepada Agus, momen itu membuat dia kembali mendesak pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat untuk memberikan perhatian kepada warga terdampak.

“Ada 23 kepala keluarga terdampak. Ada yang rumahnya retak, ada pula yang sampai jatuh ke lubang,” jelasnya.

Semua warga memberikan kuasa kepadanya. “Sementara warga minta kompensasi satu rumah satu miliar rupiah. Angka itu berasal dari pertimbangan, kalau warga pindah harus membeli lahan baru lagi untuk berusaha,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X