Pencarian memasuki hari keempat. Kemarin (30/9) dua jenazah dari empat korban yang dicari ditemukan. Di lapangan, tim pencari yang terdiri atas SAR, BPBD, TNI, Polri dan relawan sempat kesulitan. Lantaran derasnya hujan yang mengguyur tambang emas tradisional di Gunung Kura Kura, Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru itu.
Korban pertama ditemukan pukul 10.45 Wita. Berhasil dievakuasi pukul 11.26 Wita. Jenazah atas nama Sahdi, 25 tahun, asal Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. “Kami evakuasi ke posko di Dusun Kikil Desa Buluh Kuning untuk pemeriksaan lanjutan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, Al Amrad menambahkan, korban kedua ditemukan pukul 15.46 Wita. Berhasil dievakuasi pukul 16.15 Wita.
“Sementara diduga atas nama Amir. Umur 40 tahun. Asal Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” jelasnya.
Total korban yang meninggal dunia ada sembilan orang. Dua orang masih dicari. Yakni Ravi, 28 tahun, asal Rantau Kabupaten Tapin dan Parin, 25 tahun, asal Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Pencarian berjalan lamban karena tambang emas ini hanya bisa dicapai lewat jalan setapak yang licin. Alat berat tak bisa masuk. Jadi tim penyelamat bekerja secara manual.
Insiden longsor terjadi pada Senin (26/9) menjelang tengah malam. Polda Kalsel masih menyelidiki, apakah tambang emas ini ilegal atau berizin. (jum/gr/fud)