Kenaikan Harga Dua Bahan Makanan ini Picu Inflasi di Banjarmasin

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 11:20 WIB
TEKAN INFLASI: Operasi pasar murah yang digelar di Kelurahan Basirih Selatan, Jumat (7/10), menjadi salah satu upaya menekan laju inflasi. FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
TEKAN INFLASI: Operasi pasar murah yang digelar di Kelurahan Basirih Selatan, Jumat (7/10), menjadi salah satu upaya menekan laju inflasi. FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

 Inflasi di Kota Banjarmasin merangkak naik. Dari angka 5,75 menjadi 7,43 persen. Itu berdasarkan data September 2021 hingga September 2022.

Pendorong utamanya adalah komoditas yang diatur oleh pemerintah. Misalnya, kenaikan bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar rumah tangga, hingga naiknya tarif air minum.

Ditinjau untuk kelompok bahan makanan, yang jadi pendorong inflasi itu ada dua. Di Kota Banjarmasin sendiri pada September tadi, terjadi kenaikan harga beras dan daging ayam ras.

“Itu yang mendorong inflasi di Banjarmasin,” jelas Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Banjarmasin, Siane Apriliawati, Kamis (6/10) tadi. 

Lantas, apa solusi yang bisa diambil? Siane mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah konkret. Digagas oleh tim pengendali inflasi daerah, salah satunya dengan menggelar operasi pasar murah. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menekan lonjakan inflasi.

Seperti diketahui, inflasi berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun. Fenomena itu membuat pergerakan ekonomi melambat. 

“Inflasi bukan hanya permasalahan di daerah, tapi sudah jadi persoalan nasional, bahkan global,” tekannya.

Lantas, adakah upaya lain di samping menggelar operasi pasar murah? Siane menyatakan, pemerintah kota juga terus melakukan pengawasan. “Baik di tingkat distributor, maupun pedagang,” tutupnya.

Di sisi lain, Jumat (7/10), operasi pasar murah sudah dimulai. Pertama, berlokasi di Kelurahan Basirih Selatan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom M Tezar, menjelaskan, pelaksanaannya memakai dua skema.

Pertama, bekerja sama dengan Perum Bulog, serta distributor lainnya. Komoditas yang disediakan, ada beras, gula, minyak goreng, daging ayam segar, daging ayam beku, hingga telur. Dan tentu, harga di bawah harga pasar.

Selisih harga berkisar Rp1.500 hingga Rp2.500 dari harga pasaran. Contoh sederhana, untuk harga minyak goreng.

Diungkapkan Tezar, sementara ini ada sepuluh titik operasi pasar di sepuluh kelurahan di Banjarmasin yang bakal disiapkan.

Beberapa diantaranya, operasi pasar serupa bakal digelar pada tanggal 14 Oktober mendatang. Lokasinya ada di Kelurahan Pemurus Baru.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X