Banyak Guru, Banyak Ilmu

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 10:10 WIB
Raudhah
Raudhah

Sosok Raudhah menarik perhatian dalam seremoni penutupan MTQ Nasional ke-29. Perempuan 36 tahun itu adalah qariah terbaik pada cabang tilawah Quran.

SUTRISNO, Martapura

Raudhah terharu ketika menerima piala dari Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi di atas panggung utama MTQ, Desa Kiram Kabupaten Banjar, Selasa (18/10) malam. Mengenakan Sasirangan cokelat dipadu rok hitam, Raudhah diapit Wamenag dan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. 

Tak henti-hentinya ia melempar senyum dan mengucap syukur. “Alhamdulillah luar biasa. Saya bersyukur atas nikmat yang Allah berikan ini,” ucapnya. Kepada Radar Banjarmasin, Raudhah menyebut banyak yang berjasa dalam kesuksesannya ini. “Kami berjuang bersama. Dilatih guru-guru yang luar biasa selama sembilan bulan di karantina,” ujarnya.

Selama dikarantina, terasa berat, karena ia harus meninggalkan anak dan suami di rumah. Apalagi ada beban psikologis. Menjadi peserta dari tuan rumah. Tuntutan untuk menang menjadi lebih besar. “Penting sekali berdoa, salat tahajud dan salat hajat berjemaah bersama teman-teman selama karantina. Alhamdulillah, usaha tidak mengkhianati hasil,” ceritanya.

Raudhah bukan orang baru di cabang tilawah Quran. Warga Desa Melayu Ilir Kecamatan Martapura Timur Kabupaten ini sudah mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) sejak kelas 6 SD. “Saat itu ikut golongan anak-anak. Menjadi terbaik satu nasional di Jakarta pada tahun 2001,” kenangnya.

Beranjak remaja, ibu dua anak ini meraih terbaik satu tilawah golongan remaja pada ajang MTQ Nasional di Palangkaraya tahun 2003. “Saat itu lanjut ke MTQ Internasional di Brunei Darussalam. Berhasil menjadi terbaik satu lagi,” bebernya. Sekali lagi, Raudhah enggan jemawa.

“Banyak guru yang sudah mengajari saya mengaji,” kata Raudhah. Ia belajar mengaji dari nol dengan Ustaz HM Yuseri. Kemudian belajar lagi dengan beberapa guru di Kalsel seperti Hj Alfisyahr Arsyad, Ustaz Sawiti, Ustaz Abduh, Ustaz Murjani, Ustaz Yusuf, almarhum Ustaz Artoni, KH Ilyas, Ustaz Bughdadi dan masih banyak lagi. 

Selain guru lokal, Raudhah juga belajar mengaji dengan sejumlah guru dari Jakarta. Seperti, KH Nasrullah Djamaluddin, Ustaz Syarifuddin Muhammad, Ustaz HM Ali, Ustaz Muhajir dan Ustazah Mawaddah. “Begitu banyak guru yang mendidik saya, sehingga saya bisa sampai di titik ini,” ucapnya.

Ia bersyukur, kepiawaiannya melantunkan ayat suci Alquran ternyata diikuti anak pertamanya yang masih kelas 5 SD. “Namanya Zarqa A’yuna Shiddiqa, dia sudah mulai mengikuti MTQ di tingkat kabupaten,” paparnya.

Zarqa bahkan sudah berprestasi di Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) Kalsel. “Kemarin dia meraih juara dua,” tutupnya.
Ia berharap, anak-anaknya mampu meneruskan perjuangannya mengharumkan nama daerah dan negeri ini. (gr/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X