Banjarbaru, Nama Sementara yang Dicetuskan Van der Pijl yang Kemudian Langgeng

- Jumat, 4 November 2022 | 09:45 WIB
BUNDARAN: Salah satu ikon Banjarbaru yang mesti dipertahankan eksistensi dan keasriannya.
BUNDARAN: Salah satu ikon Banjarbaru yang mesti dipertahankan eksistensi dan keasriannya.

Nama itu keluar secara spontan dari Van der Pijl ketika ditanya pemerintah pusat. Mulanya sebagai pembeda dari Kota Banjarmasin. Kini nama itu melekat dan membangun citranya sendiri.

ZULQARNAIN, Banjarbaru

Orang-orang bertolak ke Banjarbaru. Sebagian ada menuntut ilmu, dinas, berwisata atau sekedar merantau mencari peruntungan.

“Saya baru di Banjarbaru, di sini punya potensi daripada di sana,” kata Yati yang merantau dengan suaminya dari Jakarta Selatan sejak 2016. Saat ini dia dan suami berniaga bakso di Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, Senin (31/10).

“Sejak menyelesaikan pendidikan di tingkat wushto (pertengahan) Darussalam, saya ingin berjualan di sini,” kata Yusuf, penjual kebab di Jalan Karang Anyar 1. Pemuda asal Sungai Danau, Kabupaten Tanah Bumbu ini, menekuni bisnis kulinernya sejak enam bulan lalu. Yati dan Yusuf adalah potret kecil dari perantau di kota Idaman. Bersama orang-orang lain yang sedang mengadu nasib, entah bagaimana keadaannya.

Orang-orang bertolak ke Banjarbaru. Ditanya mengenai asal nama Banjarbaru, Yati dan Yusuf menyatakan sama, “tidak tahu.” 

Sebelum menjadi kota, Banjarbaru adalah wilayah perbukitan di pinggiran Kota Martapura. Gunung Apam menjadi tolak awal sejarah Banjarbaru. Daerah peristirahatan penambang intan selepas menambang di wilayah Cempaka.

“Kapan Banjarbaru ada?” Tanya Prof Ersis Warmansyah Abbas, Guru Besar Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial Universitas Lambung Mangkurat, Minggu (30/10). Di ruangan rumahnya yang dipenuhi jejer buku-buku. Sejenak terdiam menunggu jawaban. “Ketika Van der Pijl menyebut nama Banjarbaru sewaktu ditanya pemerintah pusat,” jawabnya sendiri.

Siapa sosok Van der Pijl? Namanya acap kali disebut di Banjarbaru. Nama itu bahkan menjadi sebutan taman di kawasan alun-alun kota. Bernama lengkap Dirk Andries Williem Van Der Pijl, sosok kelahiran Kota Brakel, Belanda, 23 Januari 1901 ini menjadi arsitek Kota Banjarbaru. Di balik tata kelola kota yang rapi dan nyaman di Banjarbaru, Van der Pijl adalah tokoh utama di balik itu.

Diwartakan Radar Banjarmasin (21/02/2022), atas permintaan Presiden Soekarno, tahun 1950-an Van der Pijl mulai merancang Kota Banjarbaru. Dari drainase sampai balai kota.

Rico Yusuf Hasyim, anak angkat Van der Pijl mengatakan, bangunan yang dirancang Van der Pijl memiliki ciri khas.

“Punya nilai estetika yang tinggi,” ujarnya saat ditemui Radar Banjarmasin di SMK YPK Banjarbaru, Rabu (19/10),
Kembali ke nama Banjarbaru. Prof Ersis melanjutkan, sewaktu nama itu disebut, orang-orang yang mengirim surat sampai dan yang ditanya tempat tinggal, menutur sama sebutan Van der Pijl: Banjarbaru.

Mulanya nama itu hanya sebagai pembeda dari Kota Banjarmasin. Yaitu kota baru yang ada di Banjar. Kendati demikian, siapa kira sebutan spontan itu menjadi nama yang melekat hingga saat ini.

Banjarbaru kini menjadi mempunyai identitasnya tersendiri. Berjuluk Kota Idaman, Kota Pendidikan, sampai jadi salah satu pusat bisnis dan pemerintahan di Kalimantan Selatan. (bersambung/yn/bin)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X