BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) terkait penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data Geospasial. Hal ini guna membangun pusat data dan informasi secara spasial di Kota Banjarbaru.
Penandatangan nota kesepahaman atau MoU dilakukan oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Arifin dengan Kepala Badan Informasi Geospasial, Prof. Dr. Rer. Net. Muhammad Aris Marfai di kantor BIG, Jalan Raya, Jakarta, Kamis (3/11) siang.
Dijelaskan Aditya pembangunan pusat data dan informasi secara spasial di Kota Banjarbaru sudah seharusnya dilakukan di era saat ini. Dimana data tersebut nantinya menjadi dasar dalam pihaknya mengambil keputusan dan perancangan program daerah ke depannya.
Data spasial sendiri adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di permukaan bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi.
"Melalui data dan informasi ini, kita bisa mengetahui lokasi suatu objek atau kejadian. Itu dapat digunakan sebagai alat bantu kita dalam membuat kebijakan serta program ke depannya khususnya yang berhubungan dengan keruangan. Jadi kita sangat diuntungkan," tuturnya.
Melalui kerjasama dengan BIG, lanjut Aditya, simpul jaringan informasi geospasial se-Kota Banjarbaru akan berkembang. Pemanfataan data geospasial diharapkannya dapat melahirkan program-program yang efisien untuk kemajuan Kota Banjarbaru.
"Akurasi data itu menentukan efisiennya suatu program. Artinya dengan memiliki data dan informasi ini akan lahir program-program yang tepat sasaran dan memang sangat di butuhkan Banjarbaru,” tutur Wali Kota.
Selain penandatangan MoU, hari ini juga disepakati kerjasama peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk pengolahan data spasial. Dalam hal ini, Pemko Banjarbaru menargetkan dalam beberapa waktu ke depan akan melatih ASN dan kelompok informasi masyarakat untuk bisa mendata secara spasial serta membuat jejaring spasial di Kota Banjarbaru. (rvn/by/ran)
