Karena populasi yang terus bertambah, Desa semangat dalam akan dimekarkan menjadi menjadi tiga desa. Sebagai daerah pemukiman dan dekat dengan Kota Banjarmasin, Desa semangat dalam kini tumbuh lebih cepat. Jumlah penduduk mencapai 18 ribu lebih jiwa. Jumlah tersebut membuat overload dalam hal pelayanan.
Pemerintah desa setempat mengusulkan pemekaran desa. Diajukan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Batola. Pengajuan tersebut disambut hangat Dinas PMD Kabupaten Batola. Kepala Dinas PMD Batola, Mochammad Aziz, Kamis (24/11) mengatakan pihaknya sudah melakukan ekspos hasil pemekaran sementara.
Aziz menceritakan awal mula rencana pemekaran Desa Semangat Dalam datang dari Pemerintah Desa Semangat Dalam. Dituangkan dalam bentuk proposal.”Alasan utama pemekaran, overload pelayanan. Jumlah penduduk sudah mencapai 18 ribu lebih jiwa,” ujar Aziz sembari mengatakan 6 ribu penduduk tercatat masih ber KTP luar Batola.
Lanjut Aziz, awalnya pihak desa hanya meminta pemekaran menjadi dua desa. Namun setelah pihaknya mempelajari dan melaksanakan Rakor, proposal yang diajukan, ada kekurangan. Terkait pembagian desa yang berat sebelah. Desa Induk lebih sedikit ketimbang desa pemekaran. Jumlah RT maupun jumlah penduduk, jauh berbeda. “Jumlah penduduk di desa pemekaran hampir mencapai 15 ribu,” ungkapnya.
Dari kekurangan tersebut, Aziz mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk verifikasi lapangan. Mereka melakukan penegasan dan penetapan batas desa bersama BPN Batola dan Bagian Pemerintahan Setdakab Batola.
Dengan pertimbangan luas dan jumlah penduduk Desa Semangat Dalam, desa itu tidak hanya dimekarkan menjadi dua desa. Namun bertambah manjadi tiga desa. “Dari semua pertimbangan yang ada. Maka akan dimekarkan menjadi tiga desa,” jelasnya.
Keputusan ini rupanya sudah disambut baik Pemerintah Desa Semangat Dalam. Aziz mengungkapkan pihaknya sudah melakukan ekspos dalam bentuk musyawarah desa (Musdes). Semua yang datang seperti BPD maupun tokoh masyarakat, menyatakan setuju.”Semua setuju Desa Semangat Dalam dimekarkan menjadi tiga desa,” ujarnya.
Terkait nama desa nantinya, ternyata belum ditentukan. Nama tersebut nantinya akan disepakati dalam Musdes. Akan ditentukan nama desa dan ibu kotanya. “Setelah nama desa ditentukan, baru dikeluarkan Perbup desa persiapan dan diregistrasi ke Provinsi,” jelas Aziz sembari mengatakan proses pemekaran lumayan lama. “Paling cepat prosesnya 1,5 tahun,” tambahnya.(bar/ij/ran)
