Tim Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara, terus mendalami penyidikan dugaan tindak pidana korupsi TR, salah satu karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Candi Agung, Cabang Amuntai Selatan.
Tim pidsus sudah memeriksa 22 saksi dari pihak nasabah dan enam saksi mantan karyawan BPR Cabang Amuntai Selatan (Amsel), di ruang periksa Kejaksaan HSU.
“Hari ini, kami memanggil tiga mantan karyawan dari enam mantan karyawan yang dijadikan saksi dalam dugaan tindak pidana tipikor yang merugikan daerah, senilai Rp 1,2 miliar lebih, sebagai pemilik perusahaan,” ujar Kasi Pidsus Kejaksaan HSU Fadly Arbi SH, pada wartawan koran ini, Kamis (1/12). Dari saksi yang dipanggil tersebut tidak menutup kemungkinan ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus tipikor ini.
“Jadi semua yang terlibat dengan TR, kami akan panggil dan mintai keterangan,” tegasnya.
Kapan penetapan tersangka dalam dugaan penyimpangan dana milik pemerintah ini ? Fadly menjawab, secepatnya. Setelah menemukan dua alat bukti cukup kuat.
“Tim penyidik akan akan segera menetapkan tersangka tunggu saja,” ujar kasi pidsus. Terakhir Fadli juga menambahkan pihaknya juga akan memeriksa petinggi BPR Candi Agung yang merupakan perusahaan daerah milik Pemkab HSU.
Sementara itu, Kajari HSU Agustiawan Umar SH, melalui Kasi Intel Rudi Firmansyah SH, mengatakan dugaan tipikor yang merugikan daerah sebagai pemilik BPR Cabang Amuntai Selatan.
“Bahwa disini nasabah tidak dirugikan sebab dana sudah dibayarkan pihak BPR. Yang dirugikan yakni Pemkab HSU, sebagai pemilik dana yang digelapkan oleh TR mantan karyawan BPR Cabang Amuntai Selatan,” terangnya, menambahkan. (mar/ij/bin)
