Untuk mengembangkan usaha warga, tambah Hamidah, digelar pelatihan pengolahan variasi produk dengan menerapkan teknologi sederhana. Kemasan pun dibuat praktis dan menarik. Diharapkan, akan menambah nilai jual produk tersebut. (*)
Mengembangkan produk khas lahan basah di Kalsel, ternyata tidaklah mudah. Beberapa kendala dihadapi, yaitu masalah produksi dan manajemen. Selain itu, soal semangat menjadi wirausaha belum begitu kuat.
Kesimpulan itu diungkapkan tim pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (ULM), saat menggelar Program Desen Wajib Mengabdi (PDWA), belum lama tadi, di Desa Habau, Kabupaten Tabalong.
Ketua tim pelaksana, Siti Hamidah, dosen Fakultas Kehutanan sekaligus Sekretaris Inkubator Bisnis Teknologi ULM, mengungkapkan, di Tabalong terdapat lima kelompok usaha berbasis produk unggulan lahan basah. Dua diantaranya ada di Desa Habau, Kecamatan Banua Lawas.
“Dari hasil analisis, diperoleh gambaran, meski sebelumnya mereka memperoleh bantuan alat produksi sederhana dari kegiatan Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) tahun 2021 lalu, namun masalah produksi dan manajemennya masih menjadi kendala. Semangat berusaha juga belum begitu kuat,” kata Hamidah, Selasa (6/12).
Bersama Nanang Miftah Fajari dari Fakultas Kedokteran ULM, dan Susi Aprina dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, tim ini kemudian melakukan pendampingan. Diharapkan, pelaku usaha khas lahan basah bisa berkembang maju.
“Pendampingan itu lewat kegiatan PDWA. Warga diberi penyuluhan dan pelatihan dalam mengolah produk dan manajemen usaha,” ucapnya.
Usaha yang dilakukan warga Habau itu adalah pembuatan kolang-kaling secara sederhana. Yaitu dibungkus dengan kantong kresek bekas. Penjualannya hanya berdasarkan pesanan pelanggan. Warga juga tak mengenal catatan pembukuan usaha.
Selain itu, ada pula perajin anyaman purun yang hanya diolah sebagai bakul. Jika musim buah tiba, barulah warga ini menganyam. Itu pun dijual dengan harga yang murah.
Untuk mengembangkan usaha warga, tambah Hamidah, digelar pelatihan pengolahan variasi produk dengan menerapkan teknologi sederhana. Kemasan pun dibuat praktis dan menarik. Diharapkan, akan menambah nilai jual produk tersebut. (*)