2023, Bisnis Online di Banjarmasin Terancam Merosot

- Selasa, 13 Desember 2022 | 10:55 WIB

 Pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya secara online di Banjarmasin mesti bersiap dalam menghadapi kondisi ancaman resesi. Kemerosotan ekonomi itu diprediksi bakal terjadi di tahun 2023.

Dosen Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjari (MAB) Banjarmasin, Mohammad Zainul mengatakan sekarang kondisi perekonomian sedang terjadi kemerosotan. “Sejalan dengan melesunya perekonomian dunia akibat dari pandemi Covid-19,” ucapnya, Jumat (9/12) pagi.

Penyebab lain perang antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga dari berbagai komoditi. Alhasil daya beli masyarakat akhirnya menjadi turun. Apalagi di tahun 2023, diperkirakan krisis ekonomi global semakin meningkat akibat tingginya laju inflasi dunia.

Zainul memprediksi tahun depan, bank sentral di negara-negara maju akan mengambil kebijakan uang secara ketat dengan menaikkan suku bunga. Di saat suku bunga naik, harga mata uang negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia akan mengalami tekanan hebat akibat banyaknya modal yang eksodus ke negara-negara maju.

Alhasil harga dari barang-barang yang dijual pun akan naik, dan daya beli masyarakat akan semakin melemah. “Kesimpulannya kondisi ekonomi global tahun 2023 diperkirakan akan jauh lebih buruk jika dibanding tahun 2022. Secara otomatis akan berimplikasi terhadap memburuknya bisnis online,” tambahnya.

Bukan tanpa alasan analisis Zainul. Soalnya, negara-negara di Eropa memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap Rusia. “Rusia termasuk salah satu negara pemasok gas terbesar di dunia, terutama di negara-negara yang ada di Eropa, termasuk Amerika Serikat,” ingatnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan para pelaku bisnis online dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi di tahun depan? Menghadapi kondisi ekonomi yang semakin memburuk itu, Zainul menyarankan agar setiap pelaku bisnis online wajib menyiapkan strategi. Supaya usahanya bisa tetap bertahan jika ancaman resesi ekonomi tersebut terjadi.

“Salah satu kiat yang dilakukan oleh pengusaha bisnis online dengan memperbanyak penawaran produk dalam negeri. Biaya produksinya tidak menggunakan standar dollar atau mata uang negara asing,” sarannya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar pelaku bisnis online juga mengurangi biaya pemasaran yang tidak penting. Seperti strategi “bakar uang” yang selama ini banyak dilakukan. “Kreativitas dalam strategi pemasaran juga sangat diperlukan untuk mendongkrak daya beli masyarakat,” pesannya.

Ancaman dampak resesi ekonomi yang disebut Zainul sudah diketahui kalangan pengusaha. Khususnya yang yang bergerak di sektor bisnis online. “Memang isu ancaman penurunan daya beli akibat resesi ekonomi ini sudah lama jadi perbincangan di lingkungan kami,” ucap Fahrurraji, salah satu pengusaha di Banjarmasin.

Ia tidak menampik bahwa isu tersebut sudah menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pengusaha yang menjadikan pasar online sebagai tempat jualan utamanya. “Dari info yang kami dapat, dampak resesi ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat,” tukasnya.

Meski demikian, pemilik toko vape di Kota Banjarmasin itu mengaku usaha miliknya masih belum terkena dampak dari isu resesi ekonomi tersebut. Bahkan selama tahun 2022, omzet penjualan usaha miliknya terus mengalami peningkatan setiap bulannya.

“Itu masih didominasi dari sektor belanja online. Tapi, kami tidak bisa memungkiri jika resesi ekonomi ini sudah mulai berdampak. Kondisinya akan semakin parah di tahun depan,” ungkapnya. “Sudah ada beberapa usaha milik teman kami yang terpaksa mengurangi karyawan, dan melakukan efisiensi biaya dalam menjalankan usahanya. Untungnya kami belum mengalami hal itu,” sambungnya.

Raji harus memutar otak untuk mengatur strategi dalam menanggapi ancaman resesi ekonomi tersebut. Salah satunya dengan cara lebih aktif dalam mempromosikan produk dagangannya di berbagai platform marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Tiktok Seller, dan Bukalapak.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB
X