Booster Pertama Rendah, Malah Mengejar Booster Kedua

- Senin, 23 Januari 2023 | 12:18 WIB

Meski tren kasus covid terus melandai, bahkan status PPKM resmi dicabut pemerintah, namun vaksinasi masih digencarkan. Terbaru, vaksin dosis keempat atau booster kedua dibuka untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas mulai besok (24/1).Lalu bagaimana kesiapan vaksinnya? Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin menegaskan stok vaksin tersedia dan sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota.

“Tinggal masyarakatnya saja lagi, vaksinnya tersedia. Kami harap banyak yang memanfaatkan,” ujarnya. 

Mantan Kepala Dinkes Banjar itu lupa berapa jumlah persis stok vaksin yang ada. “Tapi jumlahnya cukup banyak. Kalau tak salah dua ribuan lebih yang sudah didistribusikan. Angka persisnya saya lupa,” imbuhnya. Meski capaian vaksin dosis kedua dan ketiga capaiannya belum maksimal, dia sangat berharap pada capaian vaksin dosis keempat ini.

Dari data Kementerian Kesehatan, capaian vaksin kedua di Kalsel baru 68,85 persen. Sementara vaksin tiga lebih rendah lagi, baru 24,62 persen. 

Sebab Dinkes tak bisa memaksakan vaksinasi kepada masyarakat. “Padahal ini demi kesehatan juga, agar sakitnya tak parah ketika tertular covid,” jelasnya.

Vaksin booster kedua ini dimulai setelah keluarnya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/380/2023 yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 20 Januari tadi. Mendengar adanya vaksinasi covid lagi, berbagai tanggapan muncul. Ada yang mendukung, sebaliknya banyak pula yang mencemoh.

Seperti yang disampaikan Supian, warga Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara itu mengaku tak peduli lagi dengan corona.

Blak-blakan dia menuduh vaksin hanya akal-akalan pemerintah sebagai lahan bisnis. “Saya saja vaksin hanya sekali. Alhamdulillah sampai ini masih sehat,” ujarnya.

Dia punya pengalaman tak mengenakkan dengan vaksin. Dulu ia sampai enggan jalan-jalan, karena takut terjaring razia vaksin. “Ada-ada saja. Seperti penjahat dipaksa disuntik,” ceritanya. “Kalau yang ingin divaksin silahkan saja. Asalkan tak memaksa bagi yang tak mau,” imbuhnya.

Hal yang sama dituturkan Farid, dia mengaku sudah tak lagi percaya dengan covid. “Ujung-ujungnya bisnis. Mending bagaimana agar ekonomi bagus lagi. Apalagi disebut-sebut akan resesi,” cecarnya. 

Warga Jalan Pengambangan, Banjarmasin Timur ini tegas tak mau divaksin lagi. Pasalnya dia sempat jatuh sakit saat mendapat suntikan dosis pertama.

“Badan saya sempat panas dingin. Tangan pun sempat kaku. Pokoknya kapok,” tuturnya.
Sementara, Syahril mengaku hanya bisa pasrah jika harus vaksin booster. Pasalnya dia kerap melakukan perjalanan ke luar daerah.

“Dalam sebulan saya harus naik pesawat. Takutnya nanti vaksin booster kedua ini menjadi syarat penerbangan. Jadi mau tak mau,” tutur pelaiku bisnis konveksi itu.

Baginya, vaksin booster pertama lalu padahal sudah sangat cukup. Sampai ini, keluhan penyakit yang mengarah ke covid diakuinya tak sampai parah. “Satu saja pesan saya. Kalau misalkan vaksinasi lagi, masyarakat mudah mendapatkannya,” harapnya. (mof/gr/fud)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X