Tunggu Kabar Final Kenaikan Biaya Haji, Kemenag Kalsel: Ini Masih Rancangan

- Senin, 23 Januari 2023 | 12:21 WIB
IBADAH: Jemaah haji menuju tanah suci untuk menunaikan rukun ke-5 dalam Islam. | Foto: Dokumen Radar Banjarmasin
IBADAH: Jemaah haji menuju tanah suci untuk menunaikan rukun ke-5 dalam Islam. | Foto: Dokumen Radar Banjarmasin

 Kementerian Agama mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) pada 2023 sebesar Rp69,1 juta per calon jemaah.

Apabila usulan itu diterima, maka BPIH Embarkasi Banjarmasin mengalami kenaikan hingga Rp27,9 juta. Karena pada 2022 lalu, jemaah haji Kalsel membayar Rp41,2 juta.
Terkait kabar tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin meminta jemaah menunggu keputusan final terkait besaran biaya haji 2023.

“Ini masih rancangan, Pak Menteri Agama akan membahasnya lagi dengan DPR RI di Komisi 8,” kata Tambrin kemarin (22/1).

Ia menyatakan, keputusan yang akan diambil Kementerian Agama dengan restu DPR RI sudah sesuai perhitungan yang cermat dan untuk meningkatkan pelayanan haji.
Menurut Tambrin, hasil telaah dan referensi Kementerian Agama, kenaikan biaya yang diusulkan Rp69,1 juta dari nilai rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp98,8 juta dengan asumsi nilai manfaat 30 persen sudah proporsional.

“Ini dilakukan agar menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat untuk masa yang akan datang dan menjaga kesinambungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam mengelola keuangan haji,” ujarnya.

Terkait penyelenggaraan haji daerah, ia menyebut, pihaknya berupaya semaksimal mungkin menyiapkan operasional keberangkatan haji tahun 2023 di Embarkasi Banjarmasin.

“Kita siapkan asrama haji, sarana untuk semua calon jemaah haji,” tuturnya.
Ia pun meminta agar calon jemaah yang kemungkinan besar berangkat tahun ini agar menjaga kesehatan dan rajin olahraga. “Karena di Tanah Suci nanti akan banyak jalan kaki,” ujarnya.

Sementara itu, kabar kenaikan biaya haji membuat umat yang berniat menunaikan rukun Islam kelima itu menjadi resah. “Kalau biaya naik segitu, kasihan orang yang rezekinya pas-pasan mau naik haji,” beber Gibran, warga Jalan Guntung Manggis, Banjarbaru. 

Menurutnya, semakin susah menabung untuk naik haji di tengah perekonomian saat ini. “Jangan nilai semua calon jemaah haji itu orang berduit. Banyak yang harus menabung bertahun-tahun agar bisa berangkat,” ujarnya.

Seperti diketahui, usulan kenaikan BPIH dikemukakan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (19/1).

Usulannya, ongkos berhaji tahun ini menjadi Rp69.193.733 atau 70 persen dari usulan BPIH yang mencapai Rp98,8 juta. Jadi 30 persen sisanya akan ditanggung dana nilai manfaat.

Selain itu, Yaqut juga mengusulkan biaya hidup (living cost) selama berhaji hanya sebesar 1.000 riyal atau setara Rp4.080.000.

Dibanding tahun lalu, angka itu turun 500 riyal. “Mohon usulan ini segera dibahas bersama antara Panitia Kerja BPIH DPR dan panja Kemenag,” pintanya. (ris/gr/fud)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X