Jembatan Terapung Rampung, Akhirnya Rumah Halimah Tidak Terisolir Lagi

- Senin, 23 Januari 2023 | 12:27 WIB
JEMBATAN: Jembatan apung yang dibangun Bank Kalsel untuk keluarga Zainal
JEMBATAN: Jembatan apung yang dibangun Bank Kalsel untuk keluarga Zainal

Halimah beserta keluarganya kini bisa tersenyum. Mereka tak lagi harus bersusah payah menggunakan rakit untuk sampai ke bibir jalan. Kini, di tengah rawa yang mengelilingi rumahnya itu sudah ada Jembatan Terapung. Jembatan itu dibangun dan rampung Sabtu (21/1) tadi.

Jembatan Terapung dibangun sepanjang 40 meter. Memanjang dari kediaman Halimah, di Gang Taufik RT 27, hingga ke bibir jalan di Kompleks Bumi Indah Lestari RT 31.
Dalam pengerjaannya, melibatkan setidaknya tiga kelurahan. Kelurahan Sungai Lulut, Kuripan, dan Kelurahan Pengambangan. Pengerjaannya juga dibantu sejumlah anggota dari Karang Taruna. Bahkan warga di RT 10, RT 27, dan RT 31 di Kelurahan Sungai Lulut.
Lantaran berkonsep Jembatan Terapung, sejumlah drum plastik menjadi bahan utama untuk mengapungkan jembatan. Sedangkan lantai jembatan, dibuat dari puluhan keping papan.

Lurah Sungai Lulut, Suryani Syahril menjelaskan pendanaan pembuatan jembatan itu dibantu Bank Kalsel. Dana itulah yang kemudian digunakan untuk membeli material bahan pembuatan jembatan. “Alhamdulillah setelah mengajukan proposal, pihak perbankan bersedia membantu,” ungkapnya.

Senyum semringah terpancar dari wajah Zainal. Lelaki 38 tahun itu adalah suami Halimah. “Sekitar dua tahun, kami sekeluarga menggunakan rakit untuk menyeberang,” tuturnya. Matanya tampak berkaca-kaca menahan haru. 

Pantauan Radar Banjarmasin, Zainal juga ikut membangun jembatan.

Mengingatkan pembaca, rumah Zainal berada di Gang Taufik RT 27, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur. Di rumahnya, ia tinggal bersama dengan Halimah dan empat anaknya. Lokasi gang tersebut bersisian dengan Kompleks Bumi Indah Lestari. Meski berada dalam gang, jangan dikira lokasi rumah itu berdampingan dengan rumah warga lainnya. Rumahnya justru terisolir. Berada di tengah rawa. Jalan lingkungan yang semula berbentuk titian yang dibangun secara swadaya warga di atas lahan kaplingan telah hancur. Digempur banjir di awal tahun 2021 lalu.

Akses terdekat, hanya bibir jalan di ujung Kompleks Bumi Indah Lestari. Jaraknya terpaut sekitar 40 meter. Alhasil, untuk menuju bibir jalan itu, Zainal dan keluarganya menggunakan rakit yang dibuat dari jeriken plastic. Di atasnya baru disusun papan.

Namun, kondisi rakit yang dibuat Zainal jauh dari kata layak. Compang-camping. Baru dinaiki, sudah miring. Beruntung masih bisa dinaiki satu orang dewasa dan seorang anak.
Rakit dijalankan bukan dengan cara dikayuh. Tapi, berpegang dengan tali yang terbuat dari kabel bekas. Dibentangkan dari rumahnya ke sebuah batang di ujung jalan Kompleks Bumi Indah Lestari. Video perjuangan Zainal serta keluarganya yang menaiki rakit untuk menuju bibir jalan itu viral di media sosial.

Sesudah itu, lurah, camat, hingga Dinas PUPR Banjarmasin datang meninjau lokasi pada akhir tahun tadi. Syukurlah, ada solusi yang didapat. Zainal dan keluarganya dibuatkan jembatan sementara sebagai akses jalan. Bentuknya berupa jembatan terapung.

“Bersyukur sekali, karena banyak warga yang membantu. Anak-anak juga tidak perlu bersusah payah lagi bila ingin berangkat ke sekolah,” ucap Zainal. “Sekali lagi, saya dan keluarga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan,” ucapnya.

Apakah bakal ada akses permanen yang bakal dibangun? Menilik dari kondisi di lokasi, akses berupa titian yang hancur sebelumnya berada di tanah kaplingan warga. Kondisi itu membuat pemko melalui dinas terkait terkendala untuk membangun titian atau jalan secara permanen. Sederhananya, Dinas PUPR Banjarmasin tak bisa membangun sesuatu di atas lahan yang bukan milik pemko. Bila hendak membangun titian secara permanen, ada proses penyerahan aset ke pemko terlebih dahulu.

Lurah Sungai Lulut, Suryani Syahril mengatakan pihaknya sudah menyampaikan usulan pembuatan akses atau jalan secara permanen ke Dinas PUPR Banjarmasin. “Ada sekitar 250 meter tanah yang sudah dihibahkan oleh warga untuk dibangunkan jalan,” ujarnya. Itu untuk menyambung jalan warga yang tinggal di Gang Taufik, hingga menuju kediaman Zainal beserta keluarganya. Apabila jalanan sudah dibangun, maka jembatan terapung yang menjadi akses sementara itupun akan dilepas. “Dinas PUPR Banjarmasin juga sudah meninjau ke lokasi. Karena sifatnya mendesak, semoga bisa direalisasikan tahun ini juga,” harapnya.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengaku sudah menerima usulan dari Camat Banjarmasin Timur dan Lurah Sungai Lulut. Khususnya, terkait pemintaan pembangunan jalan di Gang Taufik itu. “Nanti, akan ditindaklanjuti oleh bidang terkait. Sementara, akan kami evaluasi untuk tata ruangnya,” katanya saat dikonfirmasi kemarin (22/1).(war/az/dye)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X