Lantunan selawat dan tabuhan rebana membahana di langit Kampung Keramat, Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
***
MARTAPURA – Meski tidak digelar di Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, haul ke-18 Guru Sekumpul di rumah pribadi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor itu tetap dipadati jemaah. Padahal sejak pagi kemarin (26/1), hujan tak berhenti mengguyur.
Sore hari, sepanjang Jalan Kertak Baru memutih. Dipenuhi jemaah yang hendak menghaul ulama besar KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Apalagi haul akbar ini juga dihadiri Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin dan istrinya Wuri Estu Handayani.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengaku bersyukur akhirnya haul Guru Sekumpul bisa kembali digelar setelah absen akibat pandemi covid.
“Sebuah kerinduan yang mendalam, hampir tiga tahun kita tidak merasakan suasana haul. Mudah-mudahan acara ini menjawab kerinduan itu,” katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada para jemaah yang berhadir. “Kalau ada yang kurang berkenan, mohon minta maaf,” tambah Paman Birin, sapaannya. Sementara itu, Wapres berharap semua yang hadir dalam haul itu memperoleh keberkahan. “Karena beliau (Guru Sekumpul) adalah orang saleh,” ujarnya.
Ia menuturkan, orang yang saleh selalu memberikan keberkahan. “Bukan hanya waktu hidup, tapi juga ketika beliau wafat,” tuturnya.
Untuk tausiah, diisi oleh Kiai Ahmad Mustain Syafii. Beliau adalah ahli tafsir dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim. Itu ponpes yang didirikan oleh kakek Gus Dur.
Sedangkan doa penutup dibacakan oleh Habib Ali bin Abdullah Alydrus dan KH Mukri Yunus.
Jemaah yang menghadiri haul diprediksi mencapai 10 ribu. Jumlah ini menurut Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar melebihi prediksi mereka.
“Jumlah jemaah jauh lebih banyak dibandingkan tamu yang diundang,” ujarnya.
Tidak hanya dari Kalsel, dari provinsi tetangga juga berdatangan. Salah satunya Eva, warga Palaran, Samarinda, Kaltim.
Eva tiba di lokasi haul sejak pukul 16.00 WITA. Meski acara baru digelar bakda isya. “Supaya bisa mendekati lokasi utama haul, jadi sengaja datang lebih sore,” ucapnya.Ia datang bersama rombongan Majelis Al-Badar Batuas. “Ada sekitar 10 orang dalam rombongan kami,” sebutnya.
Di Kalsel, Eva menginap di rumah saudaranya di Landasan Ulin, Banjarbaru sejak Rabu (25/1). “Rencananya mau menghadiri semua haul di sini,” katanya.Sedangkan Ahmad, warga Banjarmasin ini tiba di lokasi haul pukul 12.00 WITA. “Rombongan tadi sama keluarga naik mobil,” katanya.
Ia mengaku datang lebih awal karena ingin menghindari kemacetan. “Syukur-syukur bisa dapat saf paling dekat dengan titik acara,” ujarnya.
Antusias warga Kampung Keramat dalam menyambut para jemaah haul pun luar biasa.
Di sepanjang Jalan Kertak Baru, banyak yang membuka warung gratis untuk melayani jemaah.
Salah satunya Holfah. Ia menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman di depan rumahnya. “Ada mi, bakso, nasi samin, dan bubur kacang hijau,” katanya.
Dibuka sejak pagi, warung gratis milik Holfah ramai didatangi jemaah. Apalagi, hujan masih mengguyur kawasan Martapura.
“Alhamdulillah, ini untuk mengambil berkah haul Guru Sekumpul,” ujarnya.
Setiap peringatan haul Guru Sekumpul, memang selalu saja ada dermawan yang menyediakan makanan gratis. (ris/mul/gr/fud)