Belum sempat menjual sawit curiannya, MJ keburu diciduk. Padahal pria asal Simpang Empat itu sudah melarikan sawit ke kabupaten tetangga.
Sabtu (28/1) malam, sekira pukul 20.00 Wita. Pemanen sawit di Kecamatan Mantewe melihat gelagat mencurigakan. Pikap yang belum pernah dia lihat parkir di pinggir kebun sawit Yatmi.
Terlihat seorang pria asyik memasukkan sawit ke dalam bak belakang. Maryono curiga. Karena biasanya dialah yang diminta memanen kebun itu.
Dia lalu menelpon Yatim. Tidak diangkat. Si pemanen tidak kenal sementara itu sudah rampung. Lalu berjalan ke luar desa. Maryono nekat membuntutinya. Tapi puluhan kilometer kemudian, di jalan sunyi yang lurus, di JL Kodeco, Maryono kehilangan jejak. Pikap itu terlalu cepat. Seperti tahu ada yang mengikutinya.
Yatmi kemudian berhasil dikontak. Dan benarlah kecurigaan Maryono. Pria dan pikap yang dia kejar, memanen tanpa izin. Yatmi langsung saja melapor ke Polsek Mantewe. “Perburuan pun langsung dilakukan. Dipimpin sendiri oleh Kapolsek Mantewe Iptu Danang Eko Prasetyo, dibantu Buser Polres,” ujar Kapolres AKBP Tri Hambodo lewat Kasi Humas Iptu Saryanto.
Tidak sulit. Karena ciri-ciri pelaku dan pikap terekam jelas di ingatan Maryono. Pikap itu informasinya kabur ke arah Kotabaru lewat Serongga.
Dibantu Polsek Kelumpang Hulu, Kotabaru, MJ berhasil dibekuk di Desa Sungai Kupang. Di sana memang banyak pembeli kelapa sawit. Total sawit di bak ada 1,3 ton. Ditaksir harganya sekira Rp3 juta. (zal)