Varinia Pura Damayanti sempat terkejut. Namanya termasuk dari lima anggota Tim Seleksi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel. Walaupun ini bukan yang pertama dia menjadi timsel kepemiluan.
Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat itu terakhir kali masuk keanggotaan timsel Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel.
“Saya terkejut juga, nama saya bersama anggota empat timsel lain,” ungkapnya (29/1). Menurutnya, berbeda dengan keanggotaan timsel Bawaslu lalu, di KPU sekarang dia tak pernah memasukkan lamaran.
“Sekarang KPU melihat dari track record (rekam jejak) seseorang. Alhamdulillah saya dipercaya lagi,” ujarnya.
Bermodal pengalaman, dia mengaku sangat siap menjalankan amanah ini. “Insya Allah saya optimis dapat bersinergi dengan anggota timsel lain,” tegasnya.
Selain dirinya, empat anggota timsel lainnya adalah Ahmadi Hasan, Guru Besar Hukum Islam pada Fakultas Syariah UIN Antasari. Selain itu ada nama Kamrani Buseri, mantan Rektor IAIN Antasari. Dua nama lainnya adalah Moh Yamin dan M Fauzi.
“Dengan formasi timsel yang ada, saya optimis dapat bekerja dengan baik. Menyeleksi sesuai aturan perundang-undangan serta menjunjung tinggi integritas,” imbuh Varina. Pemilu serentak 2024 akan menjadi tonggak sejarah bagi politik Indonesia. Sebab akan jauh lebih menyita perhatian, waktu, tenaga, dan pikiran penyelenggara pemilu. “Maka perlu komisioner yang tepat,” pungkasnya.
Masa jabatan Komisioner KPU Kalsel sendiri bakal berakhir empat bulan lagi. Tepatnya 21 Mei mendatang. Dari lima komisioner yang ada sekarang (Sarmuji, Hatmiati, Edy Ariansyah, Nur Zazin dan Siswandi), hanya Sarmuji yang tak bisa lagi mencalonkan diri.
Sesuai aturan, tak boleh menjabat dua periode. Berbeda dengan empat lainnya. Mereka pun berpeluang ikut seleksi kembali.
Ditanya soal rekrutmen Komisioner KPU periode 2023-2028 ini, Hatmiati mengaku belum memastikan diri. Berstatus sebagai ASN Pemkab HSU, dia perlu meminta izin dulu dengan kepala daerah.
Meski demikian, dalam benaknya, keinginan untuk pengabdian kembali sebagai penyelenggara pemilu masih kuat. “Apalagi sudah setengah jalan. Harusnya bisa diselesaikan tugas ini. Tapi tentu saja saya minta izin dulu,” ucap pegawai Dinas Pendidikan HSU itu kemarin.
Pada seleksi Komisioner Bawaslu Kalsel lalu, Hatmi turut melamar. Namun saat itu dirinya hanya sampai 12 besar. “Saat itu saya mendapat izin. Sekarang saya konsen dulu ke tahapan yang ada. Salah satunya persiapan verifikasi faktual bakal calon Anggota DPD RI,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, Jumat (27/1) malam mengumumkan anggota timsel KPU di 16 provinsi, termasuk empat provinsi baru di Papua. Anggota timsel terpilih merupakan nama-nama yang ditunjuk langsung KPU RI tanpa melalui proses rekrutmen terbuka sebagaimana biasanya. Meski merekrut tanpa tes, KPU memberikan waktu kepada masyarakat yang ingin memberi masukan terkait nama-nama tersebut. (mof/gr/fud)