Mengimbangi kenaikan harga beras lokal di Banjarmasin, pemerintah menyarankan agar sementara beralih ke beras alternatif. Salah satu varian beras yang direkomendasikan adalah beras Pamanukan.
Sesuai namanya, beras ini berasal dari Pamanukan. Sebuah kecamatan penghasil beras di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Beras ini kini mudah dijumpai di Banjarmasin, apalagi sejak beras lokal mengalami lonjakan harga. “Beras Pamanukan lagi ramai-ramainya diperbincangkan di kalangan pedagang,” ungkap Ririn, salah seorang pedagang beras di Sungai Lulut, Kabupaten Banjar.
Ia mengatakan beras ini memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan beras Banjar. Teksturnya pera, tidak pulen. Sehingga, akan lebih mudah diterima oleh lidahnya orang Banjar. “Cita rasa beras Pamanukan mirip beras lokal khas Banjar,” ucap Ririn.
Pendapat serupa juga diungkapkan Ahmad, pedagang beras di Pasar A Yani, Kota Banjarmasin. Ia mengatakan, meski butirnya lebih besar dari beras Banjar, beras Pamanukan tidak pulen saat dimasak. “Butirnya terpisah-pisah seperti beras Banjar yang karau (pera, red),” ucapnya.
Soal perbandingan harga, beras Pamanukan terbilang ekonomis. Dijual dengan harga Rp13 ribu per liter. Tentu lebih murah jika dibanding beras Banjar premium berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per liter. “Jadi, beras Pamanukan inilah yang sekarang bisa mengimbangi kebutuhan masyarakat, di saat harga beras lokal masih tinggi,” ucapnya.
Di sisi lain, tingginya harga beras lokal turut menyumbangkan angka inflasi di Kota Banjarmasin. Sebagai upaya untuk menekan inflasi, Pemko Banjarmasin beberapa waktu lalu juga telah membuat nota kesepahaman (MoU), terkait komoditas beras Pamanukan.
Penandatanganan MoU itu digelar di Aula Abdul Wahyan, Rumah Dinas Bupati Subang, Jumat (27/1). Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berharap kerja sama tersebut dapat menutup kekurangan pasokan beras di Banjarmasin. Sehingga, perlahan dapat menekan harga jual beras lokal. “Karena karakteristik beras Subang, khususnya beras Pamanukan, dinilai cocok bagi preferensi masyarakat Banjarmasin yang menyukai beras pera. Semoga langkah ini bisa menekan angka inflasi, khususnya harga beras,” tuntasnya. (tia)