“Bagus, bahkan bagus sekali. Karena saya yang sudah satu tahun terakhir ini sudah merasakan besarnya potensinya,” ujarnya. Meski demikian, ia berharap jika program ini benar-benar bisa terealisasi dan bersifat berkepanjangan. “Kalau boleh jujur semoga jangka panjang ya, termasuk promosinya dan permodalannya kalau memungkinkan,” pungkasnya. (rvn/ij/bin)
Sepanjang beberapa tahun terakhir, usaha kopi di Banjarbaru tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Sudah ada ratusan kedai kopi yang tersebar di beberapa wilayah.
***
Tak ayal, beberapa pihak memandang jika Banjarbaru punya potensi besar di sektor minuman kekinian ini. Celetukan hingga guyonan Banjarbaru sebagai kota seribu coffee shop pun cukup nyaring disuarakan.
Nah rupanya fenomena ini sampai ke telinga Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Ia menyebut jika hal ini memang sejalan dengan rencananya untuk menjadikan Banjarbaru sebagai Kota Sejuta Kopi. “Jadi memang kita ada keinginan untuk mencanangkan program kota sejuta kopi di Banjarbaru. Nah saya kira ini potensi besar,” kata Wali Kota.
Dinilainya, bahwa saat ini sudah banyak kedai kopi yang buka di Banjarbaru. Ini katanya adalah pertimbangan dasar untuk mewujudkan program ini.
“Yang kedua kita juga ada program RT Mandiri, nah ini bisa mengambil sisi hulunya untuk sektor perkebunannya sampai ke mesinnya. Kita akan bantu ini,” yakinnya. Bahkan dari informasi yang ia dapat, bahwa di wilayah Loktabat Selatan, sudah ada usaha yang sukses melakukan ekspor biji kopi. Jumlahnya pun klaim Wali Kota tak sedikit.
“Jumlahnya itu ada 4-6 ton biji kopi dalam sebulan. Ini kan potensi yang sangat besar, kita harus menangkapnya,” katanya. Soal rencana ini, salah satu pengusaha kedai kopi, Ahmad Fauzi mengaku cukup senang. Sebab, ia tak menampik bahwa potensi bisnis kopi di Banjarbaru memang tengah naik.
